Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. “Guru jantung pemulihan pendidikan” menjadi slogan yang dipilih UNESCO untuk Hari Raya Guru Sedunia Tahun 2021.
Pada Tahun ini, penyelenggara Hari Guru Sedunia, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, Direktur Eksekutif, Henrietta Fore, Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional, Guy Ryder, dan Sekretaris Jenderal Pendidikan Internasional, David Edwards dalam pernyataan bersama mengatakan hari ini kita merayakan dedikasi dan keberanian luar biasa dari semua guru, kapasitas mereka untuk beradaptasi dan berinovasi dalam kondisi yang sangat menantang dan tidak pasti. Mereka adalah aktor utama dari upaya pemulihan pendidikan global dan merupakan kunci dalam mempercepat kemajuan menuju pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil bagi setiap peserta didik, dalam setiap keadaan.
“Sekarang adalah waktunya untuk mengakui peran luar biasa yang dimainkan guru dan memberdayakan mereka dengan pelatihan, pengembangan profesional, dukungan, dan kondisi kerja yang mereka butuhkan untuk menyebarkan bakat mereka. Pemulihan pendidikan akan berhasil jika dilakukan bergandengan tangan dengan guru, memberi mereka suara dan ruang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, ” lanjutnya dilansir dari laman unesco Senin (4/10/2021).
Unesco menyampaikan disrupsi pendidikan akibat krisis COVID-19 menyoroti peran penting guru dalam menjaga kelangsungan pembelajaran. Mereka telah menjadi inti dari respons pendidikan, mulai dari memanfaatkan teknologi secara kreatif hingga memberikan dukungan sosio-emosional kepada siswa mereka dan menjangkau mereka yang paling berisiko tertinggal dengan paket yang bisa dibawa pulang.
Namun krisis juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi profesi guru, termasuk kurangnya peluang pengembangan karir dalam pengajaran online dan pembelajaran jarak jauh, peningkatan beban kerja yang terkait dengan kelas shift ganda dan model campuran dan masalah keselamatan kerja.
Pada 27 September, sekolah dibuka sepenuhnya di 124 negara. Sekolah dibuka kembali sebagian di 44 negara dan ditutup sepenuhnya di 16 negara. Angka-angka ini menyoroti perlunya perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan guru saat sekolah dibuka kembali, dan untuk pengembangan profesional berkelanjutan untuk mengintegrasikan dan menggunakan teknologi pendidikan.
Menurut penelitian UNESCO, 71% negara telah memberikan prioritas pada vaksinasi guru, tetapi hanya 19 negara yang memasukkan mereka ke dalam putaran pertama vaksinasi, sementara 59 negara belum memprioritaskan mereka dalam rencana peluncuran mereka. Lebih banyak upaya diperlukan untuk mendukung guru dalam transisi ke pengajaran jarak jauh dan hibrida.
Menurut survei global tahun 2021 yang dilakukan oleh UNESCO/UNICEF/Bank Dunia dan OECD yang dirilis pada bulan Juli:
Menempatkan guru di jantung pemulihan pendidikan akan membutuhkan peningkatan jumlah tenaga kerja guru. Menurut survei di atas: