armi, petani Dusun Tamansari Desa Jetislor dengan janggelan hasil panennya
Halo Berita

Harga Janggelan Turun, Petani Tak Resah

  • Desa Jetislor, merupakan salah satu tempat penghasil tanaman Janggelan di Kecamatan Nawangan. Meski harga sedang turun petani tidak resah.

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Nawangan—Janggelan merupakan sejenis tanaman rumput yang cukup mudah tumbuh. Nawangan yang berada pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut membuat lokasi tersebut cocok untuk budidaya tanaman tersebut.

“Tanaman ini tidak begitu sulit dalam merawatnya, asal tidak tumbuh rumput liar dan dikasih pupuk, kurang lebih 2-3 bulan sudah bisa dipetik hasilnya,"ujar Ratman (49), warga dusun Tamansari Desa Jetislor kepada Halopacitan Rabu (21/03/2018)

Para petani pun tidak kesulitan untuk menjual hasil panen Janggelan. "Untuk menjualnya tidak ada kendala, karena warga sekitar pun juga banyak pengepul atau penadah,” tambahnya.

Dia mengatakan untuk harga daun janggelan kering, biasanya bisa mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogramnya dari petani. Namun saat ini harga turun jadi Rp14.000.

"Perawatannya mudah dan murah, ketimbang nanam cabe, menjualnya juga tidak kesulitan, namun untuk saat ini harga lagi turun. Sekitar satu bulan yang lalu harga bisa sampai Rp17.000 per kilogram, tetapi akhir-akhir ini harga Rp14.000,” kata Tarmi, petani lain dari Dusun Tamansari Desa Jetislor.

Namun mereka mengaku tidak khawatir dengan penurunan harga tersebut. Biasanya menjelang bulan puasa, harga akan terkerek naik lagi.

Janggelan yang dijemur (sumber: Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya)

Janggelan sebagai bahan dasar pembuatan cincau hitam berasal dari China. Dari berbagai sumber disebutkan tanaman tersebut berada di Pacitan awalnya dibawa oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang berdomisili di Daerah Gading Jawa Tengah.

Ketika Kartasura terjadi huruhara pemberontakan China sekitar abad ke-17 atau tahun 1740-an. Setelah gagal melakukan pemberontakan maka warga keturunan Tionghoa banyak yang menyelamatkan diri dan pergi ke berbagai daerah termasuk ke Pacitan khususnya Wilayah Kecamatan Nawangan. Diperkirakan keberadaan tanaman janggelan di wilayah ini dibawa oleh mereka. (Sigit Dedy Wijaya)