Setia tanggal 9 Agustus, diperingati sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional. Adapun tema tahun peringatan tahun2021 adalah “Leaving no one behind: Indigenous peoples and the call for a new social contract/Tidak meninggalkan siapa pun: Masyarakat adat dan seruan untuk kontrak sosial baru.”
Seperti dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa un.org, kontrak sosial yang dimaksud adalah perjanjian tidak tertulis yang dibuat masyarakat untuk bekerja sama demi keuntungan sosial dan ekonomi. Di banyak negara, di mana masyarakat adat diusir dari tanah mereka, budaya dan bahasa mereka direndahkan dan orang-orang mereka terpinggirkan dari kegiatan politik dan ekonomi, mereka tidak pernah dimasukkan dalam kontrak sosial sejak awal. Kontrak sosial dibuat di antara populasi dominan.
PBB menyatakan bahwa kontrak sosial yang baru harus didasarkan pada partisipasi dan kemitraan sejati yang mendorong kesempatan yang sama dan menghormati hak, martabat, dan kebebasan semua orang. Hak masyarakat adat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan komponen kunci dalam mencapai rekonsiliasi antara masyarakat adat dan Negara.
Sebagai informasi, melalui resolusi 49/214 tanggal 23 Desember 1994, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan bahwa Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia akan diperingati pada tanggal 9 Agustus setiap tahun.
Dalam hal peristiwa khusus yang berkaitan dengan masyarakat adat, pada tahun 1990, Majelis Umum PBB mencanangkan 1993 sebagai Tahun Internasional Masyarakat Adat Sedunia (A/RES/45/164 A/RES/47/75).
Kemudian, Majelis Umum membentuk dua Dekade Internasional Masyarakat Adat Dunia: yang pertama 1995 - 2004 (resolusi 48/163), dan yang kedua 2005 - 2014 (resolusi 59/174), dengan tujuan memperkuat kerja sama internasional untuk memecahkan masalah. dihadapi oleh masyarakat adat di bidang-bidang seperti hak asasi manusia, lingkungan, pembangunan, pendidikan, kesehatan, pembangunan ekonomi dan sosial.
Tahun depan akan menjadi awal dekade baru bagi masyarakat adat: perayaan Dekade Bahasa Pribumi 2022 – 2032, pintu yang sebelumnya dibuka pada 2019 dengan perayaan Tahun Internasional Bahasa Adat.