Berbagai macam jenis harta karun telah secara misterius hilang atau bahkan dicuri selama bertahun-tahun. Para ahli sejarah pun muncul dengan spekulasi masing-masing mengenai keberadaan barang-barang ini.
Berikut adalah lanjutan beberapa harta paling berharga lainnya di dunia yang keberadaannya masih menjadi misteri, seperti dikutip dari Live Science.
Pada tahun 1505, Leonardo da Vinci melukis sebuah mural bernama ‘Battle of Anghiari’.
Lukisan itu menggambarkan kemenangan Liga Italia pimpinan Republik Florence atas Milan di Pertempuran Anghiari pada tahun 1440.
Lukisan yang dibuat di balai kota Florence, Palazzo Vecchio, ini menghilang pada 1563. Saat itu, bangunan Palazzo Vecchio sedang direnovasi oleh seorang pelukis dan arsitek Giorgio Vasari.
Pada 2012, tim ahli seni mengumumkan penemuan bukti bahwa mural itu tidak dihancurkan. Mereka menyimpulkan bahwa Vasari melukis muralnya di atas karya milik da Vinci.
Meski begitu, penemuan oleh tim ahli belum pernah terkonfirmasi dan akhirnya penelitian itu ditunda sampai waktu yang tidak diketahui.
Tahun 2020, tim peneliti yang berbeda berpendapat bahwa da Vinci justru tidak pernah melukis lukisan itu sejak awal.
Pada akhirnya, apapun yang terjadi pada karya da Vinci yang mungkin saja memang tidak ada itu masih menjadi perdebatan.
Sekitar tahun 66-74 Masehi, pemberontak Yahudi berperang melawan pasukan Romawi untuk membebaskan Israel dari kekuasaan Kekaisaran Romawi. Pada tahun 70 M, para pemberontak harus menelan pil pahit karena Jerusalem berhasil direbut pasukan Romawi pimpinan Titus. Titus adalah seorang jenderal yang nantinya menjadi kaisar Romawi.
The Second Temple (Kuil Kedua), yang saat itu merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi, dihancurkan. Pasukan Romawi pun membawa harta dari situs itu kembali ke Roma. Salah satu barang yang diambil adalah sebuah menorah atau lambang agama Yahudi berbentuk tempat lilin bercabang enam.
Pada bangunan Arch of Titus di dekat Colosseum di kota Roma yang memperlihatkan gambaran menorah yang digotong ke Roma. Tidak jelas kelanjutan nasib benda yang digambarkan memiliki ukuran yang sama seperti seorang prajurit itu.
Penemuan Naskah Laut Mati yang paling tidak biasa ditemukan di gua-gua Qumran, Tepi Barat. Teks pada naskah itu terukir pada selembar tembaga dan membahas lokasi sejumlah besar harta karun. Gulungan Tembaga (Copper Scroll) ini sekarang berada di sebuah museum di Yordania.
Para ahli mempertanyakan kebenaran dari apa yang ditulis di naskah itu. Pada saat penulisan naskah atau sekitar tahun 70 M, pasukan Romawi sedang dalam proses mengalahkan kelompok-kelompok Yahudi yang memberontak.
Beberapa ahli berspekulasi mengenai kebenaran harta karun yang kemungkinan disembunyikan sebelum pasukan Romawi menghancurkan The Second Temple. Sementara itu, beberapa ahli berpendapat bahwa jumlah harta karun yang disebutkan di Gulungan Tembaga terlalu besar sehingga terdengar seperti sebuah legenda.
Pada 18 Maret 1990, dua pencuri yang menyamar sebagai polisi masuk ke Museum Isabella Stewart Gardner di Boston, Massachusetts dan mencuri 13 karya seni seharga US$500 juta. Tiga hasil curian itu adalah karya pelukis asal Belanda, Rembrandt, dan lima lainnya dari seniman Prancis, Edgar Degas.
Identitas pelaku sampai saat ini belum diketahui, dan karya yang dicuri tidak pernah ditemukan. Kemungkinan kedua pelaku kini telah meninggal dan lukisan curiannya rusak parah atau hancur.
Terlepas dari nilai seninya yang tinggi, akan sulit menjual karya-karya itu karena banyak orang yang mengenali karya-karya itu. Siapapun yang membeli dapat mengetahui bahwa itu adalah hasil curian dan akhirnya justru menghadapi tuntutan pidana.
Pada tahun 1923, fosil manusia purba yang seringkali disebut Peking Man (bagian dari Homo Erectus) ditemukan di China.
Lokasi pasti manusia yang hidup antara 200.000 sampai 750.000 tahun lalu adalah di sebuah gua dekat desa Zhoukoudian, dekat Beijing (saat itu disebut Peking).
Fosil itu menghilang pada tahun 1941 saat invasi Jepang ke China dan sampai sekarang belum berhasil ditemukan. Beberapa ahli berpendapat bahwa fosil itu hilang di lautan saat diangkut ke Amerika untuk diselamatkan. Pendapat lain adalah fosil itu sebenarnya ada di bawah tempat parkir di China.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 06 Apr 2022