Pandemi COVID-19 telah satu tahun lebih berlangsung. Masyarakat seluruh dunia merasakan dampak luar biasa, termasuk yang dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Bukan saja merongrong dari sisi kesehatan, COVID-19 juga memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah pengangguran juga angka kemiskinan.
Angka pengangguran di Kabupaten Pacitan sebelum pandemi adalah 0,91, pada saat ini sudah menyentuh angka 2,28. Terdapat kenaikan angka pengangguran sebesar 1,37, sedangkan angka kemiskinan meningkat 0,87 persen.
Hal tersebut disampaikan Pamuji, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daeran (Bappeda) Kabupaten Pacitan sekaligus Ketua Panitia Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)Tahun 2022.
“Pengangguran saat ini berada pada level 2,28 , padahal sebelum pandemi berada pada angka 0,91”, ungkap Pamuji, seperti dilansir dari pacitankab.go.id Rabu (24/3/2021).
Lebih lanjut Pamuji menyampaikan, “Sedang untuk masalah kemiskinan yang ditekan pada angka 13,67 persen pada tahun 2019, kini menguat dan menyentuh 14,54 persen. Kondisi demikian ungkap Pamuji merupakan dampak langsung Pandemi COVID-19”.
Mengacu kondisi tersebut maka Musrenbang Tahun 2022 mengangkat tema pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan melalui pengembangan pariwisata yang didukung sektor unggulan.
Sementara itu menurut Bupati Pacitan Indartato, dua tahun terakhir program kerja pemerintah benar-benar terkendala karena refocusing anggaran untuk COVID-19.
Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi Bupati selanjutnya, seperti diketahui kabupaten Pacitan akan melaksanakan pergantian pucuk pimpinan, setelah masa bakti Bupati Indartato berakhir tahun ini dan digantikan bupati terpilih hasil pilkada 2020 Indrata Nur Bayu Aji.