Halopacitan, Arjosari-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan mencatat ada lebih dari 180 titik rawan longsor yang tersebar di 12 kecamatan.
"Itu data yang kami temukan sampai saat ini, dan jumlah itu menyebar di 12 kecamatan yang ada di Pacitan," kata Bupati Pacitan Indartato di Pacitan, Senin.
Dua mengatakan sebagian titik rawan longsor ditemukan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi secara sporadis pada Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017).
Tingkat kerawanan longsor saat ini diyakini kian parah, karena kondisi tanah yang labil serta struktur batuan yang rapuh. "Harus hati-hati, karena ternyata tanah kita [Pacitan] masuk kategori tanah labil," ujarnya.
Pemkab Pacitan sudah mengundang tim geologi untuk mengevaluasi struktur batuan dan topografi tanah di daerah itu, terutama di titik-titik yang dinilai rawan longsor. Tak hanya tim geologi, pemerintah daerah setempat juga menerjunkan para psikolog untuk membantu memulihkan kondisi psikologis para korban.
"Kami lakukan evakuasi seperti di Mangunharjo untuk menghindari korban jiwa. Meski mereka tetap menjadi korban secara psikis," kata Bupati dilansir Antara.
Seperti diberitakan sebelumnya pada Minggu (10/12/2017) sore, sebanyak 303 warga Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari terpaksa diungsikan karena adanya retakan lebar di tanah wilayah tersebut. Warga ditampung di tiga titik, yakni di Pondok Pesantren Roudoh Al-Hikam, gedung SMK Arjosari dan di Balai Desa Mangunsari.