Hutan Gundul dan Struktur Faktor Utama Longsor di Pacitan
Longsor dan banjir semakin sering terjadi di Pacitan. Selain struktur tanah yang berbukit, hutan yang gundul juga menjadi faktor kenapa hal tersebut terjadi.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan— Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Drs.Widarto mengatakan struktur tanah di Pacitan labil dan di wilayah selatan ini juga dekat dengan lempeng bumi menjadikan pergerakan tanah kerap terjadi, Ditambah dengan intensitas hujan yang tinggi, membuat tanah semakin tidak stabil dan akhirnya longsor.
"Hal ini bisa juga disebabkan kemiringan lereng perbukitan yang sangat terjal. Sehingga menyebabkan tanah mudah tergelincir turun saat hujan deras mengguyur,” katanya kepada Halopacitan Senin (12/02/2018).
Sementara Kepala UPT Pengelolaan Hutan Kabupaten Pacitan, Wardoyo, S.Hut,MM mengatakan hutan di Kabupaten Pacitan juga semakin berkurang. Menurutnya hhutan negara yang dikelola Perum Perhutani hanya 2006,5 hektare, sedangkan hutan rakyat mencapai 7.500 hektare".
"UPT Pengelolaan hutan Kabupaten Pacitan tidak kurang-kurang melakukan penanganan terhadap hutan di wilayah Pacitan,dan juga memberikan berbagai penyuluhan dan bimbingan kepada kelompok tani hutan, untuk menghijaukan wilayah kabupaten Pacitan, dengan penanaman pepohonan yang akarnya kuat."
Dia juga mengatakan pemanfaatan hutan tidak selalu dengan menebang pohonnya. Salah satunya seperti yang dilakukan di Kecamatan Bandar yang memanfaatkan dan mengelola pohon Pinus dengan disuling dan diambil getahnya yang memiliki nilai ekonomi. Sementara kayunya tidak ditebang hingga tidak menjadikan lahan gundul.
Ditambahkan pihaknya juga mengajukan anggaran kepada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo, sebagai kantor pusat yang membawahi 16 kabupaten di Jawa tengah dan Jawa timur, termasuk Kabupaten Pacitan.
“Mengingat wilayah hutan di Pacitan luas, kami mengajukan anggaran untuk pengadaan kegiatan di UPT Pengelolaan Hutan Kabupaten Pacitan, karena kalau mengajukan lewat Dinas Kehutanan Provinsi anggarannya kecil,” imbuhnya. (Sigit Dedy Wijaya).