Kabar gembira bagi para pencinta sepakbola, akhirnya kompetisi liga 1 dan liga 2 bakal bisa digelar. Kepastian tersebut didapat setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menerima izin resmi Liga 1 dan Liga 2 dari Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo pada Senin (31/5) sore, di Mabes Polri, Trunojoyo , Jakarta Selatan.
Kendati ijin resmi sudah keluar Menpora mengatakan ada hal penting yang dipersiapkan yaitu tentang penerapan Protokol Kesehatan, mengingat masih dalam situasi pandemi dan siapapun termasuk stakeholder sepakbola harus mendukung penuh upaya pemerintah menghentikan laju penularan Covid-19.
"Penyelenggaraan kompetisi kali ini berbeda dengan kondisi normal. Jika disaat normal dengan sistem home-away bisa bermain di tempat sendiri dan lawan, sekarang dengan sistem bubble di pusatkan di Pulau Jawa dengan beberapa klaster kota, ini yang menyakini bahwa apa yang direncanakan telah memenuhi syarat dan diajukan kepada Bapak Kapolri," katanya seperti dikutip dari laman kemenpora.
Sementara itu, pihak kepolisian bakal melakukan pengawasan dan evaluasi berkala saat nanti bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 itu. Pasalnya, apabila di perjalanannya ditemukan pelanggaran maka aparat tak segan untuk memberikan sanksi yang pastinya akan menyangkut dari pertandingan itu sendiri.
"Kegiatan akan kami evaluasi sehingga pelanggaran prokes berpengaruh terhadap proses pelaksanaan liga," jelas Kapolri dikutip dari tribratanews.polri.go.id Senin (31/5/2021).
Alasan dikeluarkannya ijin tersebut lantaran dalam evaluasi pelaksanaan Piala Menpora dinilai cukup berjalan dengan baik. Walaupun begitu, pihak kepolisian memberikan catatan khusu, dimana di akhir-akhir masih terdapat adanya sedikit pelanggaran yakni konvoi sekelompok suporter usai kompetisi tersebut.
Untuk itu, Mantan Kapolda Banten itu menegaskan, seluruh pihak penyelenggara harus memastikan peristiwa konvoi suporter sepak bola tidak akan kembali terulang di pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2.
"Maka penyelenggaran liga sepak bola beberapa waktu lalu tentu menjadi bagian dari evaluasi kami. Beberapa waktu lalu penyelenggaraan sudah cukup bagus, tapi yqng kami sayangkan masih terjadi arak-arakan di akhir pertandingan yang potensial menimbulkan klaster Covid-19," ucapnya.