Sonia (berdiri dua dari kanan) saat di MI Guppi Ponggok, Selasa (17/08/2018)
Halo Pendidikan

Ikut Pengenalan Lingkungan MI Guppi Ponggok, Bule Austria: Di Sini Sekolahnya Kompak

  • Pengenalan lingkungan bagi siswa baru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Guppi Pengok diwarnai kejadian menarik. Seorang wisatawan dari Austria ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

     

Halo Pendidikan
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Sonia, bule asal Austria ikut bergabung dengan para siswa baru pada hari kedua sekolah Selasa (17/07/2018). Dia pun mengaku senang bisa terjun langsung melihat budaya dan tradisi pembelajaran yang ada di Indonesia khususnya di Pacitan.

Tujuan utama Sonia di Pacitan sebenarnya untuk berlibur, terutama untuk menikmati surfing di pantai, tetapi untuk mengisi waktu luangnya, ia diajak Kepala Sekolah di MI Guppi Ponggok, untuk pengenalan siswa baru dan juga pengenalan lingkungan sekaligus juga mengenal budaya Pacitan sekaligus mengenalkan budaya Austria.

"Di sini hanya berlibur untuk surfing, kemudian diajak untuk mengenal budaya, interaksi dan pembelajaran di sini," kata Sonia, Selasa (17/07/2018)

"Senang komunikasi dengan anak-anak. Unik dan bagus pembelajaran di sini, pakaiannya juga kompak, anaknya lucu dan masih malu-malu. Kalau di negara saya pakaian anak sekolah bebas dan pembelajaranya banyak olahraga," imbuhnya

Tri Abdul Malik Alami, Kepala Sekolah MI Guppi Ponggok mengatakan tujuan mengajak Sonia ke Madrasah hanya untuk saling kenal mengenal. Karena manusia diciptakan dengan beraneka ragam suku, budaya dan bahasa, kemudian dengan hadirnya Sonia ini supaya mereka saling belajar, mengenal dan untuk berinteraksi.

Selain berinteraksi ia pun berharap kepada anak-anak bisa mengenal budaya luar tetapi tetap mengutamakan iman sehingga dalam pembelajaran tersebut mereka bisa memilah-milah budaya dan kedepan agar tercipta generasi-generasi yang lebih baik.

"Belajar budaya manapun boleh, agar memiliki wawasan yang luas, sehingga punya gambaran kedepan untuk memperbaiki taraf hidup baik dari segi ekonomi maupun lainnya, tetapi tetap berpedoman kepada iman islam kita, biar tidak keblinger," katanya. (Sigit Dedy Wijaya)