Tempat pengungsian warga Dusun Tegal
Halo Berita

Ingin Segera Pulang, Pengungsi Dusun Tegal Menunggu Kepastian

  • Sudah sebulan lebih warga Dusun Tegal, Desa Mangungharjo, Kecamatan Arjosari tinggal di pengungsian. Kejenuhan mulai merayapi mereka.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Arjosari—Pengungsi dari Dusun Tegal saat ini masih ditampung di Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam RT 2 RW 1 Dusun Krajan Desa Mangunharjo. Sebanyak 233 jiwa dari 99 kepala keluarga masih bertahan di tempat ini.

“Mereka sudah sudah sebulan lebih dievakuasi ke pengungsian, kebiasaan di rumah sama di tempat pengungsian berbeda,” kata Joko Sutikto (66), ketua logistik pengungsian Dusun Tegal saat ditemui Halopacitan, Rabu (10/01/2018).

“Warga juga sering bertanya sampai kapan situasi ini berakhir, kapan kami bisa pulang,” tambah Sutikno yang juga mantan Kepala Desa Mangunharjo tersebut.

Sutikno menambahkan kebanyakan warga yang ada di pengungsian setiap pagi pulang ke rumah untuk mencari rumput bagi ternak. Sorenya mereka kembali ke pengungsian. “Saya juga tidak bisa menahan warga yang nekad pulang kerumahnya,tetapi saya juga mengimbau agar selalu waspada misal hujan turun langsung balik lagi ke tempat pengungsian,” kata Sutikno lagi.

Simes (60) salah satu pengungsi juga mengaku sudah bosan di pengungsian, "Aku wes bosen mas ning pengungsian,wes ora sabar pingin gek balik ning ngomah (saya sudah bosan mas di tempat pengungsian, sudah enggak sabar pingin balik ke rumah),” katanya.

Untuk mengatasi kejenuhan, sebenarnya pemerintah desa telah melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya dengan menggelar pelatihan pembuatan krupuk yang dilakukan oleh Griya Sedekah Pacitan.

Pengungsi berharap akan segera mendapat kepastian dari pemerintah kapan mereka bisa kembali termasuk kejelasan apakah harus direlokasi atau kembali ke wilayah lama. Jika relokasi, maka akan dipindah ke mana.

Harapan dari para pengungsi dan Panitia yang berada di tempat pengungsian, minta kejelasan dari pemerintah daerah, kalau sudah dalam zona merah,tindak lanjut nya dari pemerintah bagaimana,kalau mau direlokasi mau kemana.

 “Para pengungsi berharap bisa berdialog dengan pemerintah daerah,agar kami dari para pengungsi mendengar langsung tanggapan selanjutnya dari pemerintah daerah,” kata Sukatno (54), Kepala Dusun Tegal.

Sutikno mengatakan, pada Tahun 1972 di Dusun Tegal pernah terjadi longsor yang titiknya ada di sebelah longsoran tahun 2017 lalu. Saat itu tiba-tiba sepertiga tanah turun kebawah. Sementara pada tahun 2002 juga muncul retakan-retakan tanah diarea yang longsor sekarang ini. (Sigit Dedy Wijaya)