Halo Berita

Ingin Sukses Berbisnis di Instagram? Jangan Lakukan 6 Kesalahan Ini

  • Ingin Sukses Berbisnis di Instagram? Hindari 6 Kesalahan IniPada era pandemik saat ini, menjadi entrepreneur merupakan salah satu pilihan dalam mencari uang. Di
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA - Pada era pandemi saat ini, menjadi entrepreneur merupakan salah satu pilihan dalam mencari uang. Ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, adanya sosial media juga banyak dijadikan sebagai wadah untuk berbisnis. Salah satu kanal media sosial favorit saat ini adalah Instagram. 

Sebagaimana dilansir dari laman resmi TrenAsia.com jaringan media Jogjaaja. com Menggunakan Instagram sebagai media dalam berjualan sangatlah mudah, namun ada beberapa kesalahan umum yang perlu anda hindari agar tidak gagal di tengah jalan. Apa saja itu? 

1. Tidak memiliki perencanaan bisnis

Jangan hanya mengandalkan kekuatan modal atau tren bisnis yang sedang naik daun, perencanaan bisnis juga perlu dipersiapkan. Perencanaan bisnis yang matang dapat menjadi pegangan anda agar dapat berfokus membesarkan usaha dan juga meminimalisir resiko kegagalan dalam berbisnis. Selain itu, rencana bisnis juga sangat diperlukan dalam menjaring investor untuk mengembangkan bisnis.  

Perencanaan ini dapat anda mulai dengan visi dan misi usaha yang dibangun, deskripsi usaha, produk atau layanan yang dijual, keunikan prosuk, analisis pasar, rencana pemasaran hingga perencanaan keuangan.

2. Fondasi branding yang kurang kuat

Dalam membangun usaha dengan brand sendiri, tentu saja membutuhkan stragegi branding yang kuat. Media sosial sebagai etalase usaha akan lebih menarik apabila memiliki konsep yang jelas. Pastikan konsep branding anda matang, meliputi nama, logo usaha, juga semua aspek yang berhubungan dengan produk atau layanan yang anda tawarkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep branding yang kuat adalah konten yang berkualitas. Konten berkualitas adalah cara efektif menarik orang agar mau mengenal brand anda. Lalu, jaga konsistensi dengan membuat ciri merek yang kuat. Itu bisa anda tuangkan dalam pemilihan foto atau konten Instagram, gaya penulisan caption, pemakaian tanda tagar, hingga pemilihan filter foto yang konsisten.

3. Strategi harga yang salah 

pastikan anda telah melakukan riset tentang segmen pasar yang jadi incaran sebelum menentukan harga yang pantas. Apabila harga barang yang dipasang terlalu mahal untuk target pasar yang disasar, produk akan sulit terjual. Begitu juga sebaliknya, ketika harga yang ditetapkan terlalu rendah bagi segmen pasar yang diincar, branding produk menjadi kurang konsisten sehingga menyulitkan penjualan.

4. Memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit

Berbeda dengan berdagang, berbisnis membutuhkan komitmen dan strategi jangka panjang, sehingga membutuhkan modal usaha yang memadai. Setidaknya, anda perlu menyiapkan strategi permodalan minimal untuk setahun kedepan. Buatlah berbagai skenario dari mana sumber modal usaha, apakah dari kantong Anda sendiri? Bila modal dari uang pribadi menipis, apa skenario cadangan permodalan. Dengan begitu, Anda bisa menghindari kegagalan bisnis di tengah jalan hanya karena salah mengantisipasi kebutuhan modal.

5. Lupa membangun sistem bisnis

Sebuah bisnis yang baik biasanya membutuhkan sistem yang tertata dan sulit berkembang bila terjebak pada “one man show”. Usaha yang dibangun relatif rentan apabila pemilik usaha bertindak sekaligus sebagai investor, mengurus dapur produksi, pelaksana operasional hingga menangani pemasaran dan penjualan harian sekaligus. Hal ini dikarenakan bisnis tersebut cenderung bergantung pada satu orang alih-alih mengandalkan sistem. Untuk menghindari hal ini anda dapat merekrut tenaga sumber daya manusia secara bertahap sesuai kebutuhan dan perkembangan bisnis.

6. Meremehkan administrasi keuangan

Sebagai seorang pembisnis, pastikan anda  disiplin memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, termasuk pencatatannya.  

Dengan begitu, anda memiliki catatan finansial usaha yang jelas, tidak lagi tercampuri dengan keuangan pribadi. Jangan lupa pula untuk lebih dulu memperkuat finansial pribadi agar kelangsungan bisnis anda bisa lebih lama. (*)