Profesionalitas harus menjadi bagian penting bagi individu saat bekerja, karena menjadi salah satu faktor untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Menjadi seorang yang profesional harus memahami real work perspective. Untuk itu ada ada enam hal yang perlu diterapkan setiap individu dalam memahami real work perspective secara profesional.
Hal tersebut disampaikan Widayu Mutiya Ramadhani selaku Area Sales Executive Nestle dalam webinar Career Class 2.0 berjudul Real Work Perspective From The Professional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis ITS Minggu (3/10) lalu.
“Adapun keenam perspektif itu diantaranya growth mindset, professional learning, digitalization and competitive environment, various demography, work routine and pressure, serta understands your company goals,” terang Widayu seperti dilansir dari laman its.ac.id Rabu (13/10/2021).
Lebih lanjut Widayu memaparkan masing-masing dari 6 hal tersebut sebagai berikut:
Yang berarti sebuah sikap dan keyakinan bahwasanya setiap individu memiliki kemampuan untuk mengembangkan bakat, kemampuan, dan kecerdasan mereka. Seseorang dengan pola pikir berkembang menunjukkan ia percaya kesuksesan datang dari usaha konsisten dengan segala tantangan yang ada.
“Pemilik growth mindset akan paham bahwa kegagalan itu bagian dari proses,” terangnya
Menurutnya, saat terjun di dunia kerja, seseorang itu dibayar tidak hanya untuk belajar, melainkan juga untuk memenuhi tanggung jawab akan suatu profesi tertentu. Maka dari itu, sebagai bekal agar siap ketika terjun di dunia kerja yang sesungguhnya, Widayu mengatakan kepada peserta untuk memanfaatkan waktu belajar di masa kuliah dengan maksimal.
Digitalization sendiri dapat dilakukan dengan mengubah cara untuk berkomunikasi, berbagi, maupun berkolaborasi menuju digitalisasi. Sementara itu terkait competitive environment,
Widayu memberikan saran kepada mahasiswa untuk mencoba menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan. “Serta tetapkan tujuan karir yang jelas,” tambahnya.
Dalam hal ini Widayu menjelaskan bahwa dalam dunia kerja sesungguhnya, setiap pribadi akan bekerja dengan banyak orang dengan beragam latar belakang, usia, jenis kelamin, etnis, tingkat pendidikan, budaya, status keluarga, dan lain-lain. Sehingga dengan adanya various demography ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri.
Ia mengungkapkan waktu saat bekerja tidak sefleksibel ketika menjadi mahasiswa. Terkadang semua pekerjaan dapat terasa monoton, sehingga motivasi diri harus senantiasa didorong untuk mempelajari sesuatu yang baru agar dapat memberikan hasil terbaik. “Siapkan rencana terbaik, rencana alternatif, rencana mitigasi untuk meminimalkan kesalahan serta solusi yang ditawarkan,” ungkapnya.
Menurut Widayu, setiap tindakan individu akan mengarah pada tindakan kolektif untuk mendukung tujuan perusahaan. Maka dari itu, peserta diajak untuk mencoba memecahkan masalah dengan win-win solution, serta aktif mendengarkan umpan balik, pendapat maupun masukan orang lain.
“Yang terpenting, seseorang boleh memiliki alasan egois dengan tetap memiliki alasan fokus yaitu untuk merealisasikan tujuan perusahaan,” tambahnya.
Terakhir Ia berpesan untuk bertahan di tengah situasi yang mudah berubah seperti sekarang akan sangat penting untuk memperkaya diri dengan softskill dan hardskill. Tingkatkan kemampuan agar mencapai tujuan karier karena dalam kehidupan kerja, tidak ada garis finish.
“Berikan yang terbaik, buat prosesnya berarti dan nikmati perjalanannya,” tegasnya.(*)