Arumi Bachin, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, sampaikan prioritas program. PKK kepada Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK yang sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Pacitan. Istri Wakil Gubernur Jatim tersebut menyampaikan wejangannya kepada Ibu Evi Suraningsih, istri Bupati Pacitan dan Ibu Hendarti, istri Wakil Bupati Pacitan. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Senin (26/04/2021) tersebut berjalan lancar.
Prioritas program PKK saat ini adalah berkaitan dengan pencegahan dan penanganan COVID 19, peningkatan taraf hidup keluarga, penanganan stunting serta isu-isu lingkungan dan isu lainnya, terutama yang sensitif dan terjadi di daerah masing-masing.
Penanganan stunting menjadi hal yang sangat penting mengingat berkaitan dengan generasi bangsa. Perlu diketahui stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Perlu diketahui, berdasarkan data tahun 2019 Jumlah anak dengan fisik sangat pendek di Pacitan mencapai 1.636 orang, sedangkan kategori pendek angkanya mencapai 2.662 orang. Data tersebut meliputi usia lima tahun ke bawah. Secara umum, persentase penderita stunting di Pacitan berada di angka 24%. Hal tersebut relatif aman. Pasalnya menurut pedoman pemerintah mengacu pada WHO, angka dibawah 30% termasuk kategori ringan.
Ketua Tim Penggerak PKK juga memegang kendali sebagai Ketua Dekranasda. Terkait hal tersebut, dipesankan oleh Arumi sebagai Ketua Dekranasda Jatim, bahwa kita akan terus mendorong agar kegiatan perekonomian konsisten berjalan beriringan dengan pemulihan kesehatan akibat wabah COVID-19.
“Dekranasda berperan penting untuk dapat mambantu dan membina industri kecil, mulai dari pemberdayaan manusia, pembuatan produk dan menjaga kualitasnya, pengurusan ijinnya sampai dengan masuk ke dalam pasar global sehingga kerajinan-kerajinan Indonesia mampu bertahan di tengah pandemi dan dikenal luas di pasar internasional”, jelasnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan di masa pandemi COVID 19 ini tugas Dekranasda menjadi sangat berat.
“Tentunya di masa pandemi ini mengajarkan kita semua untuk lebih kreatif dalam memasarkan kerajinan dan juga tantangan pengrajin saat ini bukanlah hanya pada pasokan bahan baku saja namun juga target pasar yang dituju dan di sinilah peran dekranasda serta pemerintah untuk hadir memberikan solusi’, ucapnya.
Hal yang paling penting juga adalah bagaimana mendorong masyarakat agar senantiasa mengutamakan penggunaan produk-produk lokal.
“Kalau nasional kita punya bangga buatan Indonesia, Jawa Timur kita punya Bela dan Beli Produk-produk UMKM Jawa Timur. Dengan harapan perputaran ekonomi khususnya di daerah kita masing-masing dapat terlaksana dengan baik”, pungkasnya.