Menjaga kebersihan diri menjadi hal yang wajib untuk menjalankan pola hidup sehat, khususnya organ tubuh vital kita. Salah satunya adalah telinga kita, karena telinga merupakan organ tubuh yang digunakan untuk mendengar. Kebanyakan orang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinganya. Namun penggunaan cotton bud harus hati-hati dan memperhatikan kotoran yang ada ditelinga.
Konsultan THT-KL bidang Otologi sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dr. Rosydiah Rahmawati, Sp.THT-KL(K) yang merupakan mengatakan bahwa membersihkan telinga dengan cotton bud tidaklah dilarang namun harus hati-hati.
“Karena jenis kotoran itu bermacam-macam. Sebenarnya kotoran telinga itu berada di sisi luar, kadang gerakan membersihkan dengan cotton bud itu bisa mendorong kotoran malah masuk ke dalam. Itu yang dikhawatirkan,” katanya seperti dilansir dari unair.ac.id, Jumat (29/10/2021).
dr. Rosydiah menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan saat membersihkan telinga:
“Kalau masyarakat beli sendiri tanpa resep dokter, terkadang tidak tepat,” tegasnya.
Ternyata kotoran telinga tidak hanya memiliki dampak negatif tetapi juga memberikan dampak positif. Kotoran telinga yang diproduksi sejak manusia lahir ini ternyata bersifat fisiologis.
“Sangat berguna untuk melindungi telinga misal agar tidak kemasukan benda asing, kemasukan hewan, menjaga kelembaban telinga sehingga tidak mudah infeksi pada liang telinga. Jadi tubuh kita ada mekanisme, kalau kotoran banyak dia akan mengeluarkan sendiri dengan pergerakan rahang dan rambut-rambut di liang telinga,” jelasnya.
Sehingga ia berpesan agar masyarakat tidak merasa cemas akan kotoran yang ada di telinga.
“Don’t worry about serumen atau kotoran telinga. Jadi kotoran telinga itu bukan sesuatu yang menakutkan, kotoran telinga adalah sesuatu yang fisiologis yang banyak fungsinya untuk liang telinga. Pada kondisi tertentu memang jumlahnya banyak jadi bisa periksa ke dokter THT untuk memastikan bentuk, jumlah kotoran, dan cara penanganannya,” pungkasnya.