Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj resmi menjadi Komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Selain jadi Komisaris Utama, Said Aqil juga merangkap sebagai Komisaris Independen.
Figur yang baik menjadi alasan penempatan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dijajaran Komisaris PT KAI. Seperti dilansir dari Trenasia.com Jumat (5/3/2021) Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menangani isu-isu sosial, mengingat Said dikenal sebagai figur yang baik.
“Kita semua melihat figur pak Said Aqil adalah figur yang baik sedangkan pembangunan terkadang rentan isu sosial. Figur pak Said ini saya rasa diterima sehingga pembangunan seperti LRT, sinkronisasi kereta Jakarta-Bandung, sinkronisasi kereta api dengan MRT, terkait isu sosialnya ini bisa dilakukan,” ujar Erick Thohir di Balai Kota Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 4 Maret
Selanjutnya Menteri BUMN mengatakan bahwa Said Aqil juga didampingi dengan komisaris yang memiliki rekam jejak baik di bidang keuangan sehingga tidak akan bekerja sendiri dalam menjalankan tugasnya.
Penunjukkan Said itu, lanjut Erick Thohir, serupa ketika ia menunjuk Chandra Hamzah di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, lantaran sosoknya dipercaya mampu menangani kasus korupsi di bank pelat merah itu.
“Dirutnya waktu itu masuk penjara, diambil kejaksaan. Figur Pak Chandra Hamzah di BTN lebih ke situ. Tetapi Pak Chandra didampingi yang mengerti perbankan,” ujar dia.
Adapun sosok lain yang diangkat menjadi Komisaris PT KAI ialah Rochadi sebagai Komisaris Independen, Diah Nataliza, dan Chairul Anwar sebagai komisaris. Sedangkan Dewan Komisaris PT KAI lama yang masih menjabat adalah Pungky Sumadi, Criss Kuntadi, dan Freddy Haris.