Halopacitan, Arjosari—Para pedagang dari berbagai aerah seperti Ponorogo, Madiun, Wonogiri, Solo, dan Gunungkidul berdatangan ke tempat tersebut Minggu, (06/05/2018). Dagangan yang mereka jual pun beraneka ragam, seperti songkok, buku-buku, baju, minyak wangi hingga kuliner pun tersaji dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Ihwan S, salah satu pedagang baju yang berasal dari Solo mengaku hampir setiap ada acara besar di pondok Tremas ia selalu datang untuk menggelar dagangannya.
"Sudah berkali-kali jualan di Tremas, setiap saat Pondok Tremas punya gawe [acara] besar selalu ke sini, alhamdulillah untuk hasil penjualan juga lumayan, dari sore tadi sekitar Rp400 ribu lebih sudah kepegang, kalau sampai acara selesai insyaallah bisa lebih,"ujarnya
Suranto salah satu pedagang bakso dari Desa Arjosari juga merasakan dampak positif dari kegiatan yang digelar oleh pondok tertua di Pacitan tersebut.
" Kalau hari-hari biasa rata-rata Rp. 100 ribu, kalau pas rame pembeli ya bisa sampai Rp. 150 lebih, gak mesti,"katanya
Masyarakat pun memanfaatkan keberadaan pasar dadakan tersebut. Pada Minggu yang merupakan malam puncak, ratusan warga berduyun-duyun untuk mencari barang-barang yang dibuthkan meski sebagian juga tampak hanya berjalan-jalan menikmati situasi.
Agus salah satu pengunjung dari Desa Jatimalang mengatakan harga di pasar dadakan tersebut cukup murah.
"Beli baju saja buat lebaran nanti, mumpung harganya juga miring, nanti kalau beli menjelang lebaran biasanya harga naik,"cetusnya
Karena ramainya situasi akses utama ke kompleks pondok Tremas pada malam puncak acara ditutup total. (Sigit Dedy Wijaya)