AKHIR-akhir ini, kata healing menjadi tren. Berwisata ke tempat-tempat indah, seperti daerah pegunungan dan kawasan pantai menjadi isu yang dibawa dalam healing.
Namun, bagi kamu yang belum punya waktu dan kocek tebal untuk healing. Cus, gak masalah kalau tidak healing tetapi journaling.
Journaling adalah kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup dalam bentuk tulisan di buku, ketikan di komputer, atau melalui gambar.
Kegiatan tersebut, ternyata juga bermanfaat baik untuk kesehatan mental kita lho. Mengutip laman aladokter.com, ini penjelasannya.
Dalam kegiatan journaling, kamu juga bisa menuliskan daftar aktivitas, impian, tujuan, bahkan affirmasi positif. Beberapa orang sangat menyukai proses ketika journaling, karena dirasa mampu memberikan rasa tenang.
Beragam Manfaat Journaling bagi Kesehatan Mental
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, journaling tidak sekadar aktivitas seru-seruan atau aktivitas yang dilakukan hanya karena sedang trend saja. Faktanya, ada beberapa manfaat bagi kesehatan mental yang bisa diperoleh melalui kegiatan ini, yaitu:
1. Mengespresikan perasaan
Pernahkah kamu merasa bingung dalam mengespresikan perasaan yang kamu alami, atau bahkan tidak tahu perasaan apa yang sebenarnya sedang kamu rasakan saat ini?
Jika iya, cobalah lakukan journaling, karena melalui kegiatan ini, kamu bisa mengekspresikan perasaanmu dengan cara yang sehat dan aman. Kamu cukup menuliskan, mengetik, atau menggambar jenis perasaan yang sedang kamu alami.
Dengan journaling, kamu akan terlatih untuk melihat dan mengamati jenis perasaan yang timbul pada waktu-waktu tertentu di hidupmu. Saat melakukan journaling, kamu juga tidak perlu berpura-pura atau menutup-nutupi apa yang sedang kamu rasakan.
Tulislah berbagai perasaan yang kamu rasakan, terutama perasaan negatif, seperti rasa kecewa, sedih, atau marah. Kamu juga bebas untuk memberikan warna, emoji, stiker, atau bahkan gambar saat melakukan journaling.
2. Mengendalikan emosi
Apabila kamu sudah terbiasa menamakan berbagai perasaan atau emosi yang kamu alami, ini artinya kamu sudah menyadari kehadiran emosi-emosi tersebut dalam hidupmu.
Dengan mengekspresikan perasaan dan emosi yang ada secara tertulis di dalam buku harian, kamu juga bisa mengidentifikasi waktu atau keadaan yang memicu munculnya perubahan emosi dan perasaan tersebut.
Nah, dengan demikian, kamu akan lebih mudah untuk mencari jalan keluar guna mengelola dan mengendalikan perubahan emosi dan perasaan yang kamu rasakan.
3. Mengenal diri sendiri
Pernahkah kamu merasa tidak semangat dalam menjalani kegiatanmu sehari-hari? Bila pernah, ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa kamu sedang jenuh dengan rutinitas hariamu, sedang bingung dengan arah dan tujuan hidupmu, atau justru kamu belum mengenal dirimu sendiri sepenuhnya.
Journaling bisa menjadi cara untuk membantumu mengenal dirimu sendiri dengan lebih baik. Melalui journaling, kamu bisa mempelajari dirimu dan mengetahui kesukaan, hobi, impian, cita-cita, atau bahkan hal-hal yang tidak kamu sukai sekali pun.
4. Meredakan stres dan rasa cemas
Saat kamu sedang mengalami banyak masalah yang membuatmu stres dan cemas, kamu bisa melakukan journaling. Pasalnya, pada sebagian orang, kegiatan ini bisa membuat pikiran jadi lebih rileks dan meredakan rasa cemas yang sedang dirasakan.
Hal itu karena dengan mengekspresikan semua hal yang sedang kamu alami melalui gambar dan tulisan-tulisan yang dibuat sesuai kreativitasmu dipercaya mampu membantu meredakan gejolak emosi atau perasaan negatif yang memicu rasa cemas dan stres.
Tips Memaksimalkan Manfaat Journaling
Lalu, agar manfaat journaling bagi kesehatan mental bisa kamu peroleh dengan maksimal, kamu perlu melakukannya dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan manfaat journaling:
Pilih metode journaling yang disukai, bisa dengan menulis, mengetik, menggambar, atau merekam suara. Lakukan journaling secara rutin, misalnya saat bangun tidur di pagi hari atau sesaat sebelum tidur di malam hari.
Ekspresikan perasaan dan emosi tanpa memikirkan hal lain, seperti ejaan, struktur kalimat, atau kerapihan tulisan.
Selalu mulai journaling dengan rasa syukur, seperti menyebutkan 3 hal kecil yang bisa kamu syukuri pada hari tersebut. Ini bermanfaat untuk mengingatkanmu akan hal-hal positif pada hidupmu.
Hindari menganggap journaling sebagai pemecah masalah. Sebaliknya, anggaplah kegiatan ini sebagai caramu untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik.
Mengingat banyaknya manfaat journaling bagi kesehatan mental, yuk mulai sekarang tambahkan kegiatan tersebut ke dalam aktivitas sehari-harimu.
Apabila setelah melakukan journaling secara rutin tetapi kamu tidak merasa ada perubahan yang lebih baik dalam hidupmu, misalnya beban pikiran masih terasa berat atau stres kian terasa memburuk, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut, ya.(*)
Tulisan ini telah tayang di wongkito.co oleh Nila Ertina pada 17 May 2022