Jubir COVID-19 Pacitan: Ini Imbas Pascaliburan Tahun Baru

Pascaliburan tahun baru juga memberikan pengaruh terhadap melonjaknya angka positif COVID-19 Pacitan. Sempat melandai dai hari Rabu, namun justru di hari Kamis kenaikannya menjadi sangat signifikan. Penambahan yang terjadi sebanyak 33 orang.

Kepada awak media Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19, Rahmad Dwiyanto menyampaikan, “Teman-teman,  selamat malam . Mohon maaf hari ini (red: Kamis 7 Januari 2021) kami dari satgas penanganan COVID- 19 Pacitan mohon maaf yang sebesar besarnya, karena pada hari terjadi penambahan kasus terkonfirmasi COVID- 19 yang cukup signifikan. Kemarin  baru turun, maka hari ini penambahan sebanyak 33 orang”, katanya.

“Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam. Ternyata kasus COVID-19 masih mengancam kita semuanya. Rincian penambahan tersebut adalah jenis kelamin perempuan 23 orang, laki-laki sebanyak 10 orang. Asal penderita Pacitan 15, Nawangan 1, Arjosari 4, Ngadirojo 10, Kebonagung 1, Tegalombo 1, dan Tulakan 1 orang”, imbuhnya.

“Sedangkan asal penularan suspek 8, kontak erat 19 dan masih tracing 6 orang . Hal ini menunjukkan adanya korelasi liburan panjang dengan penambahan yang signifikan ini. Kesembuhan bertambah 31 orang. Dengan keadaan tersebut maka kita harus disiplin menjalankan protokol kesehatan khususnya 3 M dan selalu menjauhi kerumunan. Mengikuti apa ysng menjadi kebijakan satgas penanganan COVID- 19 dalam rangka mengurangi penularan dan penyebaran COVID- 19”, kata laki-laki yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan tersebut.

Perlu diketahui bahwa saat ini total jumlah pasien positif COVID-19 adalah sebesar 873 orang. Sejumlah 122 orang saat ini dirawat di Wisma Atlet dan 16 orang dirawat di Rumah Sakit. Sedangkan total kesembuhan mencapai 711.

“ Mohon disiapkan fisik dan mental yang sehat dan baik karena sebentar lagi pemerintah akan melaksanakan vaksinasi secara masal pada pènduduk Pacitan. Sehingga mohon dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Dan tetap menjalankan protokol kesehatan meskipun nantinya sudah terimunisasi. Semua kebijakan ini semata mata memutus  mata rantai penularan dan penyebaran COID- 19”, pungkas Rahmad.