
Jumlah Pasar Berkurang, Disperindag Optmistis Retribusi Melebihi Target
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pacitan memastikan target dari retribusi pasar daerah pada tahun 2018 ini akan terlampaui meski jumlah pasar yang mereka kelola jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Berdasarkan data dari Disperindag Pacitan, pada tahun 2017 ada 19 pasar yang dikelola pemerintah daerah, sedangkan retribusi yang didapat pada tahun itu mencapai Rp2,23 miliar atau 103,7% dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,15 miliar.
Sementara, pada tahun 2018, target tersebut mengalami penurunan sebesar Rp50 juta menjadi Rp2,1miliar karena ada tujuh pasar yang pengelolaannya sejak awal tahun sudah diserahkan kepada pemerintah desa, sehingga tinggal 13 pasar dikelola Pemda.
"Hingga 22 Oktober sudah 85,87% atau Rp1,8 miliar pendapatan dari retribusi pasar dan hampir mencapai target. Mudah-mudahan akhir tahun realisasinya bisa melampaui target," ujar Aris Setyadi, Kepala Bidang Pasar Daerah di Disperindag Pacitan, Rabu (24/10/2018).
Tujuh pasar yang telah diserahkan pemerintah desa adalah Pasar Polowijo Punung dan Pasar Ngadirejan di wilayah barat, sedangkan di wilayah timur Pasar Polowijo Tulakan, Pasar Polowijo Ngadirojo, Pasar Sudimoro, dan wilayah utara Pasar Jeruk Bandar serta Pasar Kebondalem Tegalombo.
Padahal, lanjut Aris, potensi dari tujuh pasar yang sudah diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah desa, memiliki nilai hampir mencapai Rp350 juta, jauh lebih besar dibandingkan penurunan target yang hanya Rp50 juta.
Meski demikian, ada peningkatan retribusi dari masing-masing pasar, seiring perubahan Perda tentang retribusi pasar dan Perbub tentang parkir khusus di pasar. Direncanakan, target retribusi pelayanan pasar daerah di tahun 2019 nanti juga akan dinaikkan menjadi Rp2,5 miliar.
Selain itu, pada 2019 nanti ada potensi baru yaitu Pasar Sawo dan Pasar Gerdon akan dikelola pemerintah.
"Sebenarnya retribusi pasar itu sudah baku, karena pasar memiliki kios, bedak dan los, yang tarifnya sudah disesuaikan dengan Perda dan itu tetap. Otomatis tidak ada semacam kenaikan kecuali ada perubahan tarif," terangnya.
Aris menambahkan, untuk meningkatkan potensi retribusi pasar daerah tersebut, bisa dipacu atau dioptimalkan melalui media karcis dari sektor pedagang tlasaran.
"Yang memakai karcis itu bisa kita optimalkan, sepanjang pedagangnya banyak otomatis pendapatan juga banyak, termasuk parkir khusus dan itu tergantung pengunjungnya. Termasuk perluasan pasar, dengan diperluas otomatis pedagang juga bertambah dan potensi pendapatan juga meningkat," imbuhnya.
