PACITAN-Banyak penemuan yang menunjukkan Pacitan pada masa lalu menjadi salah satu pusat peradaban manusia purba. Tetapi ciri khusus apa yang dimiliki oleh apa yang disebut sebagai Kebudayaan Pacitan tersebut?
Penemuan situs purba pertama di Pacitan dilakukan seorang peneliti bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1935, Dia menemukan beberapa hasil peradaban masa praaksara berupa bebatuan atau alat-alat dari batu di Sungai Baksooka dan kemudian dikenal sebagai Kebudayaan Pacitan.
Sejumlah penelitian lain kemudian mengungkap ratusan situs manusia purba. Bahkan tidak kurang dari 260 situs ditemukan. Banyaknya situs yang ditemukan inilah menjadikan alasan Pacitan kerap disebut sebagai ibu kota pra sejarah dunia,
Ciri-ciri Kebudayaan Pacitan yaitu alat-alat batu yang masih kasar dan bentuk sedikit lancip pada ujungnya. Beberapa contoh alat Kebudayaan Pacitan yaitu kapak genggam dan kapak perimbas.
Manusia purba pendukung Kebudayaan Pacitan yaitu keturunan jenis Pithecanthropus dan Homo Erectus. Hasil kebudayaan yang berasal dari peradaban yang sama dengan Kebudayaan Pacitan tersebar di wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, hingga Timor.
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas X (2014), para ahli berpendapat bahwa Kebudayaan Pacitan berasal dari akhir zaman Pleistosen Tengah atau awal permulaan Pleistosen Akhir. Untuk diketahui manusia purba muncul pertama kali pada zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua yang dimulai sekitar 3,3 juta tahun yang lalu hingga Pleistosen Akhir sekitar 11.650 tahun yang lalu.
Kebudayaan zaman Paleolitikum dicirikan dengan alat-alat sederhana yang terbuat dari batu yang kasar. Peradaban atau hasil budaya zaman Paleolitikum ini dibagi menjadi dua yaitu Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Pacitan merupakan salah satu kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur dan berbatasan dengan Jawa Tengah di sisi baratnya. Diperkirakan, pada zaman purba, aliran Sungai Bengawan Solo bermuara di pantai Selatan Jawa. Ada yang menyebut bermuara di Pacitan dan yang lain menyebut di Gunungkidul.
Beberapa ciri budaya Pacitan bias dilihat dari beberapa sisi.
Ciri-ciri Kebudayaan Pacitan yaitu alat-alat batu yang masih kasar dan bentuk sedikit lancip pada ujungnya. Contoh alat Kebudayaan Pacitan yakni kapak genggam dan kapak perimbas yang biasanya digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian. Selain itu juga ditemukan chopper sebagai alat penetak dan alat-alat serpih.
Alat-alat peninggalan Kebudayaan Pacitan semuanya ditemukan di permukaan bumi, sehingga sulit diidentifikasi asalnya. Sebuah penyelidikan mendalam kemudian mengungkap bahwa Kebudayaan Ngandong diduga berasal dari Zaman Pleistosen Tengah, sama dengan asal manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus.
Pendapat tersebut didukung dengan temuan di luar Indonesia, lebih tepatnya di dekat Peking (China), di mana fosil yang menyerupai Pithecanthropus Erectus ditemukan. Bersama dengan manusia purba yang dikenal sebagai Sinanthropus Pekinensis itu, ditemukan banyak alat-alat batu yang serupa dengan Kebudayaan Pacitan. Dengan begitu para ahli berpendapat bahwa jenis Pithecanthropus atau keturunannya adalah pencipta budaya Pacitan. Penelitian ini didukung dengan umur budaya Pacitan yaitu pada zaman awal permulaan Pleistosen Akhir.
Pada Kebudayaan Pacitan, pola kehidupan manusia purba masih berburu, mengumpulkan makanan, dan berpindah-pindah tempat tinggal (nomaden).
Kecamatan Punung merupakan daerah yang banyak ditemukan kapak perimbas. Di wilayah ini banyak penemuan penting tentang kehidupan pra sejarah di Jawa dan Indonesia. Hallam L. Movius, seorang peneliti menyatakan bahwa temuan di Punung sebagai salah satu corak perkembangan kapak perimbas di Asia Timur. (dari berbagai sumber)