Emha Ainun Nadjib bersama Kyai Kanjeng menggelar pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan
Halo Warga

Kegembiraan Ribuan Warga di Pengajian Cak Nun

  • Ribuan warga menghadiri pengajian Emha Ainun Nadjib di Pondok Pesantren Attarmasie Tremas Pacitan. Masyarakat Pacitan harus bangkit agar segera keluar dari dampak bencana.

Halo Warga
TS

TS

Author

Halopacitan, Tremas

Selasa malam menjadi waktu yang menggembirakan buat Hendri dan ribuan umat Islam di Pacitan. Malam itu, salah satu budayawan sekaligus kyai kondang Emha Ainun Nadjib atau lebih dikenal dengan Cak Nun, hadir sebagai pembicara di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Pondok Pesantren Attarmasie, Tremas, Pacitan.

Bersama dengan iringan musik Kyai Kanjeng-nya, Cak Nun mampu menghipnotis ribuan jemaah untuk tetap duduk anteng selama lebih dari 4 jam acara malam itu.

“Senang sekali bisa bertemu dan belajar langsung dengan kyai top. Saya sampai jam 2 malam menunggu agar bisa salaman langsung dengan Cak Nun,” tutur Hendri melalui WhatsApp ke Halopacitan di 08135855700, Rabu (13/12).

Dalam ceramahnya, Cak Nun mengajak masyarakat Pacitan yang sedang mengalami bencana untuk bangkit dan terus berihtiar. Sebagai kota pesantren, Cak Nun, menambahkan, masyarakat Pacitan terkenal sebagai pekerja keras dan ulet.  

Ia juga mengajak seluruh jemaah dan masyarakat Pacitan untuk selalu meneladani Kanjeng Nabi Muhammad dalam setiap aktivitas.  “Sebagai manusia kita harus selalu berihtiar dalam situasi apapun. Masyarakat Pacitan harus bangkit bersama-sama,” katanya.

 

Acara malam itu menjadi semakin menarik dengan dialog yang terbuka antara cak Nun dan warga masyarakat.

Supri warga Arjosari mengaku senang bisa melihat langsung sosok Emha yang sering dilihat dan didengar pengajiannya lewat youtube. “Ilmunya banyak dan bicaranya lugas, jelas. Belum tentu setahun sekali bisa datang lagi ke Pacitan,” katanya.

Foto-foto yang dikirimkan warga melalui WA halopacitan juga menunjukkan antusiasme masyarakat untuk mengikuti pengajian Cak Nun. Suasana duka pasca bencana yang memporak-porandakan Pacitan, seolah tak terasa berganti menjadi kegembiraan dan rasa syukur.