Warga Desa Tamanasri membawa air dari sumur terdekat Rabu (18/07/2018)
Halo Berita

Kekeringan Mulai Berdampak, 13 Desa di Pacitan Sudah Minta Pasokan Air Bersih

  • Kekeringan akibat musim kemarau sudah mulai dirasakan 13 desa di Kabupaten Pacitan. Wilayah-wilayah ini telah meminta pasokan air bersih.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Berdasarkan data yang masuk di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, 13 desa yang mengalami kekeringan ada di 12 kecamatan.

Di wilayah barat seperti ada dua desa yang mengalami kekeringan di Kecamatan Donorojo yakni Desa Gendaran dan Desa Kalak, Desa Mantren dan Tinatar di Kecamatan Punung, dan di Kecamatan Pringkuku ada  Desa Jlubang dan Desa Ngadirejan.

Sementara di Kecamatan Pacitan ada tiga desa yang mengalami kekeringan di antaranya Desa Sambong Desa Ponggok, dan Desa Tambakrejo. Sedangkan di wilayah utara Kecamatan Arjosari dua desa yang melaporkan kekeringan adalah yaitu Desa Jatimalang. Kondisi yang sama dialami Desa Petungsinarang di Kecamatan Bandar.

Wilayah Timur juga beberapa wilayah terdampak kekeringan yakni Desa Bodak di Kecamatan Ngadirojo dan Desa Plumbungan di Desa Kebonagung.

Pujono, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan mengatakan langkah awal yang sudah dipetakan sebelumnya ada 28 desa yang akan mengalami dampak kekeringan dan tidak menutup kemungkinan bisa bertambah meski bisa juga berkurang.

"Menurut informasi dari beberapa desa lainnya, masih menunggu ketersediaan air minggu-minggu ini dan kemungkinan ke depan dari desa yang sudah dipetakan akan bertambah dan bisa berkurang, karena perkembangan selalu berubah-ubah," ujarnya Rabu (18/07/2018)

Lebih lanjut Pujono mengatakan, BPBD tidak setiap hari melakukan pengiriman air bersih, hal tersebut dikarenakan dalam pendistribusian air diputar sesuai dengan permintaan beberapa desa yang mengalami dampak kekeringan.

"Misal hari ini Desa Sambong atau di Desa wilayah barat sudah dikirim air, hari berikutnya BPBD mendistribusikan air ke desa lainnya yang belum mendapat," katanya

Ia menjelaskan dalam pendistribusian air bersih menggunakan lima armada dari BPBD dan masing-masing armada mengangkut dua rit setiap harinya dengan kapasitas tangki 4.000 liter, 5.000 liter dan 6.000 liter. "Kalau yang 4.000 liter untuk pengiriman ke wilayah yang medannya sulit dijangkau," jelasnya.

Pujono menerangkan BPBD juga bekerja sama dengan PDAM dan juga relawan dalam pengiriman air bersih. "Kalau sudah puncak nanti bukan dari BPBD saja tetapi kita juga minta bantuan ke PDAM, bahkan dari relawan PMI dan juga organisasi politik juga ada yang membantu, dan sebisa mungkin mereka itu juga koordinasi dengan BPBD sehingga dalam pengiriman air sesuai dengan lokasi dan agar ada pemerataan dalam pengiriman air biar tidak tumpang tindih," terangnya

Ia juga menghimbau kepada masyarakat Pacitan yang mengalami dampak kekeringan untuk menghemat dalam penggunaan air bersih.

"Karena memang perkiraan dari BMKG puncak kemarau akan terjadi pada Bulan Agustus hingga Oktober, meskipun musim kemarau tidak seekstrem 2017, masyarakat diharapkan betul-betul menghemat air," imbuhnya

Sementara Windarto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan juga menghmbau masyarakat khususnya yang terdampak kekeringan bila membutuhkan air bersih untuk segeranya menghubungi BPBD Pacitan.

"Prosesnya melalui desa setempat yang bersangkutan dan dari pihak desa akan melaporkannya ke BPBD," ujarnya. (Sigit Dedy Wijaya).