JAKARTA—Kementerian Agama kembali membuka rekrutmen baru program 5.000 Doktor pada tahun ini.
Dikutip dari laman resmi Kemenga pada Minggu (17/04/2022), Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Ruchman Basori mengatakan program ini sempat terhenti pada 2020—2021.
“Kendatipun karena satu dan lain hal pada tahun 2020 dan 2021 tidak ada rekrutmen baru Program Beasiswa 5.000 Doktor, untuk tahun 2022 akan dibuka lagi dengan skema anggaran Kemenag-LPDP [Lembaga Pengelola Dana Pendidikan],” terang saat memberikan pembinaan peserta Program Beasiswa 5000 Doktor UIN Alauddin Makasar, pada Jumat (15/4/2022) melalui zoom.
Ruchman meminta agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan program ini untuk terus memperbaiki layanan mahasiswa agar dapat menghasilkan doktor yang berkualitas, moderat, dan tepat waktu.
Kepada para penerima beasiswa 5000 Doktor di UIN Alauddin Makassar, Ruchman mengingatkan bahwa menyelesaikan program ini tepat waktu bukan semata kepentingan pribadi, tetapi juga kepentingan UIN, IAIN, STAIN, dan PTKIS tempat pengabdian. Hal itu juga menjadi kepentingan Kementerian Agama.
Dia juga meminta para mahasiswa Program Beasiswa 5000 Doktor Kementerian Agama ikut mendesiminasikan moderasi beragama kepada masyarakat. “Jaga pikiran dan perilaku baik di dunia nyata maupun maya, jangan terjebak pada paham intoleran dan ekstrem,” katanya.
Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar M. Galib M mengatakan Pascasarjan berkomitmen mengawal mutu dan mendorong agar mahasiswa lulus tepat waktu, enam semester. “Jika ada masalah akademik dan layanan akademik, akan kami selesaikan, termasuk jika ada pembimbing yang sulit ditemui dan lain sebagainya,” tegasnya.
Sekretaris Prodi Dirasat Islamiyah Abdurrahman Sakka melaporkan bahwa peserta Program Beasiswa 5000 Doktor di UIN Alauddin berjumlah 80 mahasiswa, terbagi dalam empat Angkatan, yaitu: 2016 (16 orang, 1 belum lulus), 2017 (26 orang, 5 belum lulus), 2018 (23 orang, 9 belum lulus), dan 2019 (15 orang). Memasuki semester terakhir (6), mereka sedang mulai menyusun desertasi.
Abdurrahman menambahkan, rata-rata kelulusan di UIN Alauddin Makasar 80% dari total mahasiswa 80 orang dari mulai tahun 2016 hingga 2022.
Tulisan ini telah tayang di eduwara.com oleh Bunga NurSY pada 18 Apr 2022