Krisis kesehatan pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak bagi semua pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM yang biasanya hadir sebagai pahlawan ekonomi nasional kali ini turut terempas. Beradaptasi dan bertransformasi bagi UMKM menjadi keniscayaan. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia adalah sebuah pengejawantahan, terlahir dari semangat “sauyunan” atau gotong royong, bersinergi dalam upaya bersama mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, melalui penguatan UMKM dalam negeri.
Hal itu disampaikannya saat melakukan kick off Gerakan Indonesia Bersama UMKM dengan tema UKM Jabar Paten, yang dilakukan bersamaan proses pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang pada April 2021 dipusatkan di Jawa Barat
“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14% terhadap total ekspor non migas, 60% total investasi, 97% total tenaga Kerja, dan 61% total PDB nasional. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa,” jelasnya.
Kemenkopukm memaparkan, melalui sinergi yang dihadirkan oleh seluruh pemangku kepentingan, hari ini angka UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 19% populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.
“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UKMM pada tahun 2023. Diharapkan terdapat 500.000 UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulannya,” katanya.
Meskipun demikian, digigalisasi tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas SDM, hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus dikawal.
“Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital,” katanya seperti dilansir dari kemenkopukm.go.id Sabtu, (3/4/2021)
Itulah sebabnya, ratusan rangkaian kegiatan BBI pada bulan April tidak hanya akan fokus di aspek hilir pemasaran, namun juga akan mengulas total hingga ke hulu, aspek SDM, dan proses bisnis.
Adapun, kick off ditandai dengan penyematan pin bertuliskan Geber UMKM kepada perwakilan UMKM dari Jabar oleh MenkopUKM Teten Masduki, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil, dan sejumlah perwakilan tokoh yang hadir secara langsung dalam acara yang digelar di Convention Hall Trans Studio Bandung, Sabtu (3/4/2021).
“Dukungan kita semua adalah bahan baku dan bahan bakar dalam perjuangan bersama mendampingi UMKM. Mari bergabung bersama dalam gerakan ini,” kata Teten.
Dalam rangka mendukung Gernas BBI 2021, Kementerian Koperasi dan UKM mendapat tugas sebagai Movement Manager bermitra dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Key Opinion Leader/Brand Ambassador Gernas BBI. Gernas BBI di Jabar akan digelar sepanjang bulan April 2021 dengan tagline UKM Jabar Paten.
Pada kesempatan Gernas BBI April 2021, lebih dari 100 rangkaian kegiatan pada 100 venue akan menyemarakkan Gernas BBI di Jabar. Lebih dari 14,500 UMKM unggulan akan dijangkau dalam keseluruhan kegiatan dan dengan potensi audiens lebih dari 21 juta orang.
Pada periode ini, Teten mengatakan Gernas BBI akan fokus pada produk-produk UMKM artisan. Yakni produk-produk yang sudah dikurasi menjadi produk unggulan sehingga masyarakat bisa dengan bangga membeli produk UMKM lokal.
“Saya percaya, para UMKM artisan ini adalah Local Champion kita, para pejuang ekonomi yang akan siap merajai level nasional bahkan kompetitif di level global,” katanya.