Ilustrasi suhu panas.
Halo Berita

Kenapa Suhu Indonesia Makin Panas?

  • Kondisi panas di Indonesia disebabkan karena urban heat islang. Apa itu urban heat islang?
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN - Kenapa suhu di Indonesia semakin panas akhir-akhir ini? Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan saat beraktifitas sehari-hari karena suhu panas. Ternyata, ada sejumlah alasan yang melatarbelakanginya. Berikut jawaban kenapa suhu di Indonesia semakin panas, dikutip dari berbagai sumber. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional menjawab pertanyaan kenapa suhu di Indonesia semakin panas dengan menjelaskan kondisi panas di Indonesia disebabkan karena urban heat islang. Apa itu urban heat islang? 

Urban heat islang adalah fenomena alam yang disebabkan karena jumlah peopohonan yang berkurang dalam suatu kawasan dan bertambahnya gedung-gedung di kawasan pemukiman terutama di kawasan perkotaan. Perubahan fungsi lahan ini turut menyumbang fenomena suhu di Indonesia semakin panas. 

Itu karena semen atau beton bangunan sulit untuk mendingin dan lebih mudah untuk menyerap panas sehingga suhu panas meningkat tidak hanya dari paparan sinar matahari tapi juga dari semen dan gedung-gedung yang juga menyerap panas. 

Selain dari fenomena urban heat Islang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan kenapa suhu di Indonesia semakin panas karena sudah memasuki musim kemarau. Pada musim kemarau, cuaca biasanya akan dipengaruhi oleh suhu udara panas disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Semakin banyak uap air yang dikandung udara, maka semakin panas suhu di sekitar kita.

BMKG menjelaskan suhu maksimum di Indonesia mencapai 36,1 derajat celcius. Hal ini terjadi di wilayah Tangeran-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. Temperatur yang sama pernah terjadi di tahun 2018 dan 2019.

Suhu maksimum di Indonesia selama 4-5 tahun terakhir. Pada tahun 2019, bahkan pernah mencapai suhu 38.8 derajat celcius di Palembang. Sedangkan di Temindung Samarinda pernah mencapai 38.8 derajat celcius pada tahun 2018 di bulan Mei. 

Selain itu, pernah juga suhu udara mencapai lebih dari 36 derajat celcius di Sentani, Papua. Sementara di Jabodetabek pernah mencapai suhu maksimum 35 derajat celcius, 35 derajat celcius di Kemayoran, dan 34,8 derajat celcius di Tanjung Priok. 

BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik saat menghadapi suhu panas. BMKG memberi saran agar masyarakat memakai tabir surya, memakan buah segar, dan sering minum air ketika beraktifitas di luar ruangan.(*)
 

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 16 May 2022