YOGYAKARTA- Film pendek karya mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) FISIPOL UGM berjudul “Ketiban Ndaru” berhasil dinobatkan sebagai film terbaik (juara 1) dalam ajang “Short Movie Competition” yang diselenggarakan Meraki Event Organizer dari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, bekerja sama dengan Sineashub. Kompetisi digelar pada Mei 2022 lalu.
Film ini berkisah tentang duo sejoli lugu, Bejo dan Listy, nan belum lama menjalin hubungan asmara. Kemudian pada suatu ketika, Bejo tak disangka-sangka ketiban rejeki nomplok 50 juta rupiah secara cuma-cuma dari acara giveaway di sosial media.
Namun, dilema datang saat harus menentukan cara menghabiskan uang sebanyak itu. Bejo dihadapkan dengan berbagai pilihan yang silih berganti.
Film “Ketiban Ndaru” mengajak penontonnya masuk dalam cerita tentang bagaimana Bejo memutuskan untuk menghabiskan uangnya.
Semua anggota tim produksi film “Ketiban Ndaru” ini diketahui berasal dari DIKOM FISIPOL UGM angkatan 2021. Tim produksi berjumlah 10 orang yang terdiri dari Satria Setya (Sutradara), Aliya Zaranggie (Produser), Anugrah Lailil Badra (Eksekutif produser & pemain), Azka Amananda Putri (penata artistik), F.A.A Enggarjati (penulis skenario & perekam suara), Hanung Abdul Muqiit R.A (Penulis skenario & pemain), Mahdi H. Cakra B. (Pemain & editor), Mayzahra Aisdadelita (Penata Kostum & Make up), Carina Aditya Wijaya (Pemain), dan Diandra Afnan Givari (Penata Kamera). Tidak terlupa, tim produksi “Ketiban Ndaru” ini turut mendapatkan bimbingan dari Dosen Ilmu Komunikasi UGM, Irham Nur Anshari, S.I.P., M.A.
Satria Setya, sutradara film “Ketiban Ndaru”, menceritakan bahwa film tersebut digarap bersama teman-temannya dengan memanfaatkan libur semester Ganjil 2021/2022.
Film digarap kurang lebih memakan waktu 1,5 bulan, dimulai dari bulan Januari sampai pertengahan Februari 2022. Adapun tentang peralatan yang digunakan, sebagian besar dipinjam dari Laboratorium DIKOM FISIPOL UGM.
“Sejauh ini proses produksinya menyenangkan karena kami mengerjakannya dengan fun juga saat liburan semester di bulan Januari yang lalu,” tutur Satria, Jumat (29/7).
Satria mengatakan semua tahapan produksi film, mulai dari perencanaan, brainstorming dan pemilihan ide, penulisan skenario, pengambilan gambar, pengeditan, dilakukan dengan semaksimal mungkin. Semua hal yang diperlukan guna memproduksi film yang bagus dengan senantiasa mereka lakukan, seperti halnya workshop untuk tim mereka sendiri diawal pembentukan guna menyamakan keahlian setiap anggota tim untuk memproduksi film.
Alhasil, Satria bersama teman-temannya merasa sangat bersyukur ketika film garapan mereka, “Ketiban Ndaru”, dihargai sebagai film terbaik dalam ajang “Short Movie Competition” tersebut. Mereka merasa minat dan bakat mereka dapat tersalurkan ditambah mendapatkan penghargaan.
“Pertama tentu bersyukur Alhamdullilah karena ini film pertama kami. Jadi ada ‘sesuatu’ tersendiri (bagi kami), terlebih teman-teman juga semangatnya luar biasa saat membuat film ini,” pungkas Satria. (*)
Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 01 Aug 2022