Ketika Mamud Pacitan ‘Ngerumpi’

Kamis, 10 Maret 2022 10:35 WIB

Penulis:Dias Lusiamala

mamud2.jpg
Sesi sharing komunitas Mamud (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Sekitar 20 ibu-ibu pada Rabu (09/03/2022) berkumpul dalam sebuah ruangan. Mereka berbincang dengan santai. Bisa dibilang ‘ngerumpi’ tetapi tidak sekadar ngerumpi. 

Mereka adalah para ibu yang tergabung dalam komunitas Mamud. Juga bukan berarti Mama Muda, tetapi singkatan dari Mamaku Berdaya.

Komunitas para ibu ini secara rutin mengadakan pertemuan tiap bulannya untuk sharing tentang rumah tangga dan juga seputar ilmu bisnis. Komunitas ini memiliki visi wanita harus berdaya dan mandiri.

Jadi jangan bayangkan para ibu ini ngerumpi hal-hal yang tidak penting terlebih ghibah. Sama sekali jauh dari hal itu. Mereka bertemu saling bertukar dan berbagai ilmu. Tujuannya satu, agar keluarga semakin bahagiya. 

Komunitas ini sendiri diikuti rata-rata para ibu yang masih muda. Pertemuan secara rutin digelar dengan tempat yang berbeda-beda. Topik yang diangkat pun juga berbeda-beda. 

Berdiri pada November 2020 awalnya komunitas ini hanya beranggotakan 10 orang. Seiring waktu jumlah mereka pun terus bertambah.

Pada sharing hari Rabu yang digelar di ruang meeting Hotel Prasasti, Nina Soeprapto membahas tentang pentingnya managemen keuangan dalam rumah tangga. 

"Pada dasarnya mengatur keuangan keluarga sama pentingnya dengan mengatur efisiensi keuangan bisnis,” katanya.

Manajemen keuangan adalah sebuah kegiatan mengatur, merencanakan, mengelola dan mengendalikan hidup dengan apa adanya. Nina mengatakan tujuan kenapa perlu untuk mempelajari manageman keuangan agar dalam sebuah keluarga mampu memiliki ekonomi yang stabil. 

Mereka rutin bertemu untuk berbagai ilmu/Dias Lusiamala

Umumnya beberapa masalah keluarga timbul akibat permasalaham ekonomi. Berawal tidak terbukanya pasangan tentang managamen keuangan bisa memicu konfilk dalam sebuah keluarga. 

"Manajemen keuangan bisa dimulai dengan membuat pengalokasian dana menggunakan skala prioritas. Tiap keluarga bisa jadi beda-beda, namun dasar pengalokasian dana dasarnya sama. Pertama alokasikan dana untuk keperluan mutlak, primer, sekunder dan tresier,” terang Nina

Selain itu membiasakan hidup sederhana menjadi sebuah cara untuk memiliki keuangan yang stabil. Jika selalu menampilkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan maka akan membuat kondisi hidup menjadi stres. 

Nina juga mendorong agar para ibu-ibu di komunitas mamaku berdaya bisa mencari tambahan penghasilan. Misalnya dengan cara jualan online dari rumah, menjadi content kreator masak, atau aktifitas lain yang bisa menghasilkan walau hanya dari rumah.

Setelah memiliki tahapan-tahapan managemen keuangan, Nina. menyarakan kepada para ibu-ibu untuk melakukan evalusi secara berkala.