Kelompok anak-anak muda yang tergabung dalam PACE (Pacitan Cerdas) menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak. Bertempat di alun-alun Pacitan, Minggu (9/5) acara yang digelar sangat sederhana tersebut memberikan keceriaan tersendiri bagi anak-anak.
Gandung Senatama, ketua komunitas Pacitan Cerdas menyampaikan bahwa PACE hadir sebagai salah satu komunitas yang ingin berkontribusi mengurai kejenuhan anak-anak di tengah pandemi COVID-19 yang telah berlangsung 1 tahun lebih.
“Kami ingin berkontribusi seperti halnya anak muda yang lain mengurai sedikit keresahan. Hari ini kami ajak adik-adik berpetualang untuk mengetahui profesi. Kegiatan hari ini mereka kami ajak untuk mewarna dan mendengarkan dongeng tentang cita-cita. Hari ini kami gandeng Echa”, ungkap alumni Universitas Brawijaya tersebut pada halopacitan.
“Kami memilih tema tersebut karena saat ini adik-adik hanya mengenal sedikit saja tentang profesi. Padahal profesi di luar sana sangatlah banyak. Sasaran kami dua generasi, zilenial kami berikan sosialisasi berkaitan dengan informasi tentang beasiswa, sedangkan post zilenial kita berikan muatan-muatan sperti halnya kegiatan hari ini”, imbuh Gandung.
Valen, salah satu orang tua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya. “Ini bagus. Kegiatannya keren, ada kegiatan autdoor jadi anak-anak tidak terus-terusan pegang handphone. Kegiatan seperti ini akan sangat bagus terus dilakukan, dan menyebar jadi tidak hanya di kota saja”, kata laki-laki asal Desa Karangrejo Kecamatan Arjosari Pacitan tersebut.
Perlu diketahui bahwa PACE berdiri atas inisiasi pemuda pemudi asal Pacitan.Mereka adalah Gandung Senatama, Alumni Universitas Brawijaya, Aditya Wibowo (alumni Universitas Brawijaya), Bagas Aji Tafianto (UAD), dan Lutfi (Universitas Islam Negeri Yogyakarta). PACE terus membangun citra baik pemuda Pacitan.
Ditemui terpisah, Aisya Aulia Sudrajat (Echa) yang pada kegiatan hari Minggu lalu mengisi dogeng juga memberikan aspresiasinya. “Saya senang bisa berkolaborasi dengan kakak-kakak di komunitas Pacitan Cerdas (PACE). Ini sangat mendukung untuk Pacitan kota layak anak. Semoga kegiatan PACE akan terus berkelanjutan dan memberi makna bagi semua”, pungkas mahasiswa Universitas Diponegoro tersebut mengakhiri.