Halopacitan,Pacitan—Banyaknya orang yang mencari rumah tradisional jawa ini menjadikan jual beli rumah bekas pun tidak pernah mati. Bahkan semakin tua rumah biasanya akan semakin tinggi harganya. Hal ini karena biasanya rumah tua dibuat dari jati tua yang kualitasnya sangat kuat.
Tidak hanya dirombak menjadi rumah lagi, kayu-kayu bekas rumah tradisional diolah lagi untuk menjadi bentuk lain seperti gasibu. Mereka yang berkecimpung di bisnis ini pun bisa menengguk keuntungan puluhan juta rupiah.
Pacitan, menjadi salah satu wilayah yang banyak terdapat rumah tradisional jawa tua. Dusun Kembang Desa Mendolo Kidul, Kecamatan Punung, menjadi salah satu wilayah yang banyak dijumpai para penjual dan pembeli rumah bekas ini. Salah satunya Tumadi.
Pada tahun 2002,Tumadi menjadi orang pertama yang memulai bisnis ini. Dia menceritakan pada awalnya dia hanya membeli rumah bekas atau joglo tua dan dimanfaatkan kayu serta ukirannya untuk dijual ke luar daerah.
"Saya menjualnya ke Jogja, Solo dan Bali. Untuk mendapatkan rumah bekas,saya mencarinya sampai pelosok-pelosok, bahkan sampai ke Ponorogo, Trenggalek dan Wonogiri."
Bukan hanya jual kayunya saja, Tumadi juga membuat dan menjual gasibu serta rumah Joglo. "Selain pesanan, juga dijual bagi siapa yang berminat, setiap hari juga biasanya ada yang mampir, selain tanya-tanya harga, juga pesan suruh buat gasibu maupun rumah joglo, bahkan beberapa waktu lalu turis asing tidak tahu dari mana asalnya juga ke sini suruh buatin gasibu dan suruh antar dan pasang ke daerah pantai Watukarung,” katanya kepada Halopacitan Sabtu (04/03/2018).
Tumadi mematok harga gasibu paling minim Rp10 juta, kalau lengkap ada terasnya sampai Rp15 juta, itupun tergantung model,jenis kayunya dan permintaannya. Sementara untuk rumah joglo harganya bisa mencapai Rp180 juta. Itu harga di tempat belum termasuk antar.
Gasibu seharga belasan juta rupiah (Sumber: Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya)
Sejumlah orang kemudian mengikuti langkah Tumadi, dengan terjun di dunia ini. Meski demikian Tumadi tidak melihatnya sebagai pesaing tetapi justru menjadi mitra yang saling melengkapi.
Suroto tetangga Tumadi juga menjual berbagai model gasibu dan rumah joglo dengan harga yang vareatif.
"Harga pun variatif, kisaran harga Rp.12 juta dan Rp 13 juta, tergantung model, dan tingkat kerumitan nya,” kata Misni, seorang tukang kayu di tempat Suroto. (Sigit Dedy Wijaya)