Halopacitan, Bandar-- Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) Desa Tumpuk menyiapkan anggaran senilai Rp98 juta untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Kami akan mulai pembangunannya tahun ini dan penganggarannya bertahap," ungkap Harjito, Kepala Desa Desa Tumpuk kepada Halopacitan Selasa (09/01/2018).
Dua tempat wisata yang akan menjadi prioritas pembangunan adalah wahana kolam renang di daerah Kiteran Dusun Suren, serta area peristirahatan di daerah Watudukun Dusun Gondang Legi.
Wisata di Kiteran ini dibangun di atas tanah desa yang selama ini disewakan untuk ditanami komoditas pertanian oleh warga. Rencananya, kolam renang juga akan dilengkapi dengan taman rekreasi dan edukasi. Selain itu, di area wisata akan dibangun ruko-ruko untuk memasarkan produk UKM warga.
Adapun wisata di Watudukun adalah tempat di ketinggian yang menawarkan pemandangan alam di bawahnya.
"Lokasinya sangat strategis, sebagai jalur alternatif yang tembus ke Ponorogo. Sekitar 15 menit sudah sampai Ponorogo," tutur kepala desa yang belum lama terpilih itu.
Pada tahunn 2018 ini Desa Tumpuk mendapatkan dana desa lebih dari Rp974 juta dengan total pendapatan ditambah dengan pendapatan asli daerah dan hasil aset desa menjadi sekitar Rp1,64 miliar. Dari dana itu sekitar Rp619 juta untuk penyelenggaraan pemerintahan dan Rp877 juta untuk pelaksanaan pembangunan
Selain untuk tempat wisata, Harjito juga menambah anggaran untuk PPHBI (Panitia Peringatan Hari Besar Islam) dan dana untuk kegiatan PKK. Sedangkan untuk PPHBN (Panitia Peringatan Hari Besar Nasional) besarannya dikurangi.
"PPHBN ini nanti anggarannya saya lekatkan ke lembaga-lembaga yang ada. Seperti Karang Taruna dan PKK," jelas pria yang sering dipanggil Jito itu.
Dirinya menilai pembangunan berkelanjutan harus diprioritaskan, dan hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan sumberdaya manusia.
"Jika sewaktu-waktu dana desa ini ditarik, atau saya sudah tidak menjabat lagi, saya berharap Tumpuk sudah bisa mandiri," pungkasnya. (Anita Bidaryati)