Perajin gula merah menuangkan gula merah cair ke cetakan
Halo Berita

Manggar Menghilang, Produksi Gula Merah Meradang

  • Musim kemarau yang cukup penjang membada dampak pada produksi gula merah di Kabupaten Pacitan.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Kebonagung— Memasuki Oktober 2018 belum juga ada tanda akan turun hujan, panas terik mengakibatkan banyaknya pohon kelapa merana. Di Dusun Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan yang merupakan salah satu sentra gula jawa terlihat banyak pohon kelapa mulai layu, sehingga menghambat pertumbuhan manggar (bunga kelapa).

Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas sajeng (air nira), yang merupakan bahan baku gula merah.

"Waktu musim penghujan bisa menghasilkan lima kilogram gula merah, sekarang cuma satu kilogram," kata Tumirah (78) Senin (08/10/2018).

 

Petani memanjat kelapa untuk menyadap nira (Halopacitan/Eko Prasetyo)

Untuk pendapatan sehari-hari ia bergantung pada gula merah, "Namun ini sudah menjadi hal yang biasa" tambahnya sembari menuangkan gula merah cair ke dalam cetakan.

Hal serupa juga dikatakan oleh putranya, yang membantunya menyadap air nira.  "Biasanya waktu penghujan satu pohon kelapa bisa tiga liter nira, kemarau ini hanya satu liter nira," tutur Pani (62).

 

Nira hasil sadapan (Halopacitan/Eko Prasetyo)

Dari pohon kelapa yang ia panjat, sedikitnya lima liter nira yang didapat. Setiap dua liter nira menghasilkan sekitar setengah kilogram gula merah. Jika dihitung dalam sehari dia mengalami penyusutan  produktivitas lebih dari 65 persen dari biasanya.

Akibatnya berimbas pada harga gula merah dipasaran. " Harga standar gula merah Rp10.000-Rp12.000, sekarang naik menjadi Rp15.000 per kilogram, namun tidak menutup kemungkinan harga bisa naik lagi,"  kata Sutrisno (61) Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Minulya (P3M). (Eko Prasetyo)