PACITAN-Persoalan lahan di Puskesmas Ngadirojo tak kunjung teruraikan. Rencana Pemerintah Kabupaten Pacitan hendak membeli aset lahan milik Desa Cokrokembang, Ngadirojo, masih jalan di tempat. Muncul wacana baru yaitu tukar guling demi menghemat anggaran daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Hendra Purwaka mengatakan bahwa rencana untuk mengakuisisi lahan di Puskesmas Ngadirojo muncul usai masalah sewa lahan mencuat. Pada 2021 lalu, pemerintah desa selaku pemilik lahan mengajukan biaya sewa Rp 250 juta pertahunnya.
Meski berhasil dinego hingga Rp50 juta setahunnya, tetapi dikhawatirkan biaya sewa itu bakal membengkak setiap tahunnya.
“Karena lahannya masih sewa, DAK (dana alokasi khusus) tidak bisa digunakan di sana. DAK hanya dapat digunakan untuk aset pemda,’’ kata Hendra Purwaka, Senin (27/6/2022).
Kini, Pemerintah Kabupaten Pacitan menyiapkan skema lain untuk menuntaskan problem lahan tersebut. Salah satunya, menyiapkan anggaran Rp 4 miliar untuk membeli lahan baru di seputaran puskesmas. Lahan itu dapat dijadikan lokasi pembangunan atau ditukar guling dengan lahan lama. Opsi lainnya, Pemerintah Kabupaten Pacitan bakal mengganti aset desa itu dengan beberapa lahan milik kabupaten. Seperti bekas kantor dinas pengairan maupun aset lainnya.
“Sampai saat ini mana yang dipilih masih pikir-pikir. Kami juga menantikan hasil dari musyawarah desa,” Kata Hendra.
Hendra menargetkan permasalahan lahan puskesmas Ngadirojo ini segera tuntas akhir tahun depan. Agar keberadaan fasilitas kesehatan di kecamatan tersebut dapat tersentuh DAK. Kucuran dana itu dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sebagian ruangan yang rusak tak terpelihara.
“Kalau pindah ke tempat baru, harus cari lahan yang pas untuk pelayanan. Tidak boleh terlalu menjorok ke dalam,” ungkap Hendra.