PACITAN- Berdiri sejak tahun 2011, Mekar Jaya Resto dan Seafood dibangun oleh Yunita Dwi Setyowati. Keberadaannya tidak terlepas dari dukungan Mekar Jaya ayam goreng yang berada di dekat lampu merah Alijah.
"Ibu saya dulu tidak terlalu mahir masak. Ibu dulu belajar, ikut kursus masak di Surabaya selama 2 bulan. Lalu balik ke Pacitan mendirikan resto Mekar Jaya ayam goreng dan bisa bertahan sampai sekarang,” kata Yunita Dwi Setyowati, pemilik Mekar Jaya Resto dan Seafood Kamis (21/04/2022).
Lalu tahun 2011 ada ruko punya ibunya yang masa sewanya sudah habis. Tempat itulah yang kemudian dijadikan tempat membuka Mekar Jaya Seafood. “Akhirnya tempat ini kami buka dengan nama Mekar Jaya Seafood," kata Yunita saat ditemui di Mekar Jaya Seafood
Waktu awal-awal merintis Mekar Jaya Seafood tentu saja ada kendala. Yunita menyebut hal tersebut wajar dalam dunia usaha karena dia ikut menyaksikan perjuangan ibunya mendirikan Mekar Jaya Ayam Goreng.
Ada hal yang menarik dari Mekar Jaya Seafood, Yunita sengaja merancang teknologi ini untuk mengkampanyekan peduli lingkungan dan menjaga bumi.
"Resto ini saya buat untuk peduli atau ramah lingkungan. Karena kesehatan lingkungan akan menyangkut masa depan bumi dan agar bumi masih bisa bertahan lama stainable," ungkap Yunita
Langkah yang Yunita lakukan untuk berpartisipasi dan melaksanakan peduli lingkungan salah satunya, mencoba untuk mengurangi plastik. Seperti sedotan, Mekar Jaya Seafood tak menggunakan sedotan plastik, namun mrnggunanakan sedotan yang mirip plastik yang sebenarnya terbuat dari oxo biodegradabel.
Oxo biodegradabel merupakan plastik yamg salah satu bahannya ada bakteri yanh bisa mengurai sampah plastik lebih cepat. Selain itu Mekar Jaya Seafood sudah menggunakan paperbag untuk makanan dan minuman take away.
Mekar Jaya Seafood resto ini sudah dilengkapi dengan IPAL (instalansi pembuangan air limbah). Ini adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.
Maka dari situ Yunita berpikir baigaimana jatah untuk masa depan bumi sustainable untuk masa depan bumi kita. Sebelum menerapkan kebiasaan ini untuk dilaksanakan oleh pegawai Yunita menerapkannya lebih dulu kepada dirinya sendiri secara konsisten barulah ia menularkan cara ini ke tim yang ada.
"Saya kalau di rumah pakai plastik yang terbuat dari singkong (kalo diterapkan di resto costnya terlalu tinggi jadi saat ini belum siap). Hal-hal yang biasanya saya lakukan seperti menggunakan sikat gigi dan cuttonbad dari bahan bambu, setiap pergi ke pasar selalu membawa tas kain," katanya.
Yunita berencana ingin menambahkan panel surya untuk memenuhi kebutuhan penggunaaan listrik resto. Menurutnya memang agak berat diawal, tapi untuk nantinya juga akan memberikan kebaikan kepada dirinya dan semua.