Halo Berita

Melacak Sejarah Penetapan Tahun Baru Islam

  • Sabtu 30 Juli 2022 bertepatan dengan 1 Muharram Tahun 1444 Hijriyah, atau lebih dikenal dengan Tahun Baru Islam. Di Jawa tanggal ini dikenal sebagai 1 Suro yang juga merupakan tanggal pertama di tahun Jawa.
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN- Sabtu 30 Juli 2022  bertepatan dengan 1 Muharram Tahun 1444 Hijriyah, atau lebih dikenal dengan Tahun Baru Islam.  Di Jawa tanggal ini dikenal sebagai 1 Suro yang juga merupakan tanggal pertama di tahun Jawa. Tetapi, tahukah kamu tentang sejarah penetapan Tahun Baru Islam? Dan mengapa bulan Muharram ditetapkan sebagai pembuka awal Tahun Hijriyah?

Dilaporkan dari laman Muhammadiyah, penanggalan kalender Islam baru resmi digunakan saat sistem pemerintahan Islam yang dipimpin Khalifah Umar bin Khattab atau 17 tahun setelah Hijrah (7 tahun setelah Rasullah Wafat). 

Kebutuhan akan adanya sistem penanggalan ini berangkat dari masalah administratif surat-menyurat. 

Saat Abu Musa Al-Asy'ari ditunjuk sebagai Gubernur, kebingungan rinci karena surat yang dikirim Umar kepadanya tertulis tanpa tanggal yang dan detail. @@Ia mendapati surat pada bulan Sya'ban, namun dirinya bingung Sya'ban tahun berapa. 

Tentu hal tersebut menjadi masalah serius jika diarsipkan ke dalam administrasi kenegaraan. @@Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit. 

Akhirnya, Umar mengumpulkan para Sahabat untuk membahas penanggalan Tahun Baru Islam. 

Kemudian prosesi hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah akhirnya memutuskan untuk membangunkan satu-satunya pilihan alternatif tahun Islam, karena saat itulah titik awal masyarakat Islami. 

Disepakati pula oleh para Sahabat untuk nama bulan yang pertama adalah Muharram. 

“Setelah 17 tahun Nabi Saw Hijrah, umat Islam baru membuat penanggalan kalender Hijriyah, yaitu perhitungannya dari Muharram. Kalau direnungkan, pasti ada hikmah di baliknya,” tutur Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Khaeruddin Hamsin. 

Lantas, mengapa bulan Muharram yang dipilih sebagai awal bulan dalam penanggalan Hijriyah? 

Hikmah dari ditetapkannya Muharram sebagai awal bulan karena Umar tidak ingin ada pengkultusan yang berlebihan kepada Rasulullah. 

Bila Nabi Muhammad SAW dikultuskan sedemikian jauh, barangkali bulan Rabiul Awal akan jadi bulan yang paling spesial di antara bulan yang lain. 

Pasalnya, pada bulan ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan melakukan hijrah. 

“Betul kita sebagai umat Islam harus menjadikan Rasulullah SAW sebagai panutan. Tapi ada dari Umar bin Khattab jangan-jangan kalau ditetapkan pada bulan Rabiul Awal, itu terjadi pengkultusan pribadi. Sementara umat Islam itu mengkulutuskan nilai-nilainya, bulan pribadinya,” terang Khaeruddin. 

Sementara penggabungan antara tahun Islam dan Jawa dilakukan oleh Sultan Agung Hanyakrokusumo. Raja Mataram Islam (***)

Tulisan ini telah tayang di makassarinsight.com oleh El Putra pada 30 Jul 2022