Sejumlah Lokasi di Pacitan mengalami longsor susulan akibat curah hujan yang masih tinggi
Halo Berita

Membangkitkan Kembali Mental Para Korban Bencana

  • Ribuan korban bencana tanah longsor Pacitan butuh bantuan agar dapat bangkit dan menjalani kehidupan mereka secara normal

Halo Berita
TS

TS

Author

Halopacitan, Kebonagung

Hampir sebulan sejak bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah Pacitan, ribuan pengungsi masih berada di pengungsian. Mayoritas pengungsi merupakan korban tanah longsor yang rumahnya hancur atau terancam longsor susulan.

“Kegiatan tanggap bencana ini masih akan terus berlangsung dalam 3 bulan ke depan.  Di Kebonagung masih ada 1.200 warga yang mengungsi,” ungkap Sugeng, camat Kebonagung, Sabtu (23/12). 

Sugeng menuturkan, pembangunan fisik mungkin dapat berlangsung cepat. Yang cukup berat, lanjutnya, adalah membangkitkan semangat dan mental warga yang telah kehilangan anggota keluarga dan harta bendanya akibat bencana longsor.  

Di Kebonagung terdapat beberapa desa yang mengalami bencana longsor hebat seperti desa Klesem, Wora Wari dan Karanganyar. Di kecamatan Kebonagung terdapat 158 rumah hancur dan harus dibangun ulang. Akibat bencana ini 10 warga Kebonagung meninggal tertimbun tanah longsor.

“Banyak warga yang mengeluh dan bingung menghadapi situasi berat ini. Sebagai camat saya akan terus berusaha membangkitkan semangat warga agar segera kembali pada kehidupan normal,” ujarnya. 

Selain Kebonagung, sebaran pengungsi juga masih terdapat di kecamatan Arjosari. Sekitar 224 warga desa Mangunharjo harus meninggalkan rumahnya lantaran lokasi tempat tinggal mereka terkena longsor dan terancam longsor yang lebih besar.

"Kebutuhan pengungsi cukup terjamin. Tapi saya juga tidak betah jika lama-lama di tempat ini (pengungsian). Saya harus bekerja buat keluarga juga," tutur seorang pengungsi.

Untuk membangkitkan kembali mental para korban bencana ini sejumlah lembaga sosial dan perguruan tinggi mengirim tim konseling ke Pacitan.

Contohnya di awal bulan ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim dua tim relawan yang tergabung dalam Pusat Konseling Trauma (PKT) Fakultas Psikologi UMM bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Himpunan Psikologi (HimPsi) Malang.