Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti dilansir Trenasia.com Jumat (8/1/2021) mematok target investasi tahun ini mencapai US$36,4 miliar setara Rp509,6 triliun (kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat). Angka ini naik 49% dari realisasi pada 2020 sebesar US$24,4 miliar.
“Investasi sektor ESDM pada 2021 kami naikkan menjadi US$36,4 miliar,” kata Arifin Tasrif dalam konferensi pers virtual, Kamis, 7 Januari 2020.
Target investasi terbesar masih bertumpu pada sektor minyak dan gas bumi (migas) senilai US$ 17,6 miliar. Sama seperti tahun sebelumnya. Pada 2020, realisasi investasi di sektor ini adalah US$12,1 miliar.
Target terbesar kedua disusul oleh sektor listrik yang ditargetkan meraup investasi US$9,9 miliar. Target ini naik dari capaian 2020 yang sebesar US$7 miliar. Selanjutnya, sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) naik menjadi US$6 miliar dari US$3,9 miliar pada 2020.
Sementara, sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) naik menjadi US$2,9 miliar dari US$1,4 miliar pada 2020.Terakhir, realisasi investasi dari subsektor ketenagalistrikan sebesar US$7 miliar. Total, Kementerian ESDM telah menyerap investasi sebesar US$24,4 miliar.
“Di tengah berbagai kondisi global, investasi sektor ESDM 2020 masih mencatatkan nilai yang signifikan.” katanya
Arifin berharap, investasi di sektor ESDM mampu berkontribusi terhadapa pemulihan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja. Untuk itu, ia berani mematok kenaikan target investasi bidang ESDM tahun ini yang bernilai US$36,4 miliar.