Halopacitan, Bandar—Sejumlah petani mengaku harga kunir atau kunyit turun sekitar seminggu terakhir, tepat sebelum musim panen tiba. Para petani harus rela menjual hasil panennya dengan harga Rp1.500 per kilogramnya.
"Mau gak mau ya harus dijual buat ditukar sama kebutuhan lainnya. Saat ini harga masih belum stabil, dan panennya pun tidak bersamaan,"kata Sutikno warga Desa Petungsinarang Kecamatan Bandar, Pacitan Kamis (19/04/2018)
Senada juga dikatakan Warno (52), petani di Desa Petungsinarang ini mengatakan harga saat ini mengalami penurunan. Kondisi masih lebih baik karena panen tidak berlangsung secara bersaman sehingga ketersediaan barang tidak melimpah.
“Untungnya panennya tidak bareng, punya saya yang banyak sudah saya jual dulu,"ujarnya dalam bahasa Jawa.
Tuginah, pengepul kunir di Dusun Bubakan Desa Ngunut mengaku membeli dari petani seharga Rp 1.500 per kilogramnya. Harga ini turun dibandingkan pertengahan Maret saat harganya masih mencapai Rp2.000 lebih.
Sebagai pengepul Tuginah juga harus memilah-milah kunir tersebut, untuk yang kecil diris dan di keringkan dengan cara dijemur yang membutuhkan waktu 5-6 hari tergantung cuavca guna mempercepat proses pengirisan ia menggunakan bantuan alat atau mesin rajangan.
"Kalau harga yang sudah dikeringkan per kilonya bisa sampai Rp12.000," terangnya saat ditemui halopacitan
Untuk menjualnya ia pun tidak kesulitan karena sudah ada pedagang luar daerah yang mengambilnya.
"Biasanya lima hari sekali sudah ada pedagang dari luar yang ambil dagangan ke sini, ada yang dari Ponorogo ada pedagang lokal terus di bawa ke luar daerah." (Sigit Dedy Wijaya)