ilustrasi: Mutasi Virus
Halo Berita

Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Masyarakat Diminta Lebih Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

  • Pada awal Maret 2021, mutasi virus corona di Inggris, B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. Mutasi virus corona B.1.1.7 itu diperkirakan lebih cepat menularkan.

Halo Berita
SP

SP

Author

Pada awal Maret 2021, mutasi virus corona di Inggris, B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. Mutasi virus corona B.1.1.7 itu diperkirakan lebih cepat menularkan.

 

“Mutasi virus corona B.1.1.7 yang terdeteksi pertama di Inggris betul telah terdeteksi di Indonesia, mutasi virus ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar,” kata dr. Slamet Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes seperti dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id Jumat (5/3/2021).

 

Slamet menambahkan bahwa karakter dari varian mutasi B117 ini tidak terbukti lebih parah infeksinya. “Belum ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa varian ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah. Virus ini tetap dapat di deteksi dengan swab antigen dan swab PCR,” katanya.

 

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan, Virus Corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup. Mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike dari virus yang menyebabkan virus lebih mudah masuk ke sel sasaran sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian yang lama. Kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan.

 

Para peneliti yang mendalami virus Corona B.1.1.7 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.

 

“Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,” kata dr. Nadia.

 

“Kami himbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Meskipun tingkat keganasan varian baru virus COVID-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, kami menghimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat, serta mensukseskan program vaksinasi COVID-19” katanya.