
Normalisasi Sungai Grindulu Munculkan Kesalahpahaman Antar-Warga
Upaya normalisasi Sungai Grindulu justru membuat masyarakat di dua Rukun Warga (RW) yang ada di Dusun Krajan, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan salah paham dan bersitegang.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan –Kesalahpahaman berawal ketika Kelompok Kerja (Pokja) RW 04 berinisiatif untuk melakukan pengerukan Sungai Grindulu, namun warga RW 05 menilai langkah itu justru akan memunculkan risiko banjir.
Akibat ketegangan antar-warga tersebut, pihak Kelurahan Ploso melakukan mediasi pada Jumat (16/11/2018). Dalam mediasi yang digelar di Kantor Kelurahan tersebut warga RW 05 mengaku masih trauma dengan banjir tahun lalu.
Warga mengkhawatirkan pengerukan sungai justru akan memperparah erosi hingga akan membuat tanggul yang ada di dekat tempat tinggal mereka kembali ambrol seperti tahun lalu.
Halopacitan Sabtu (17/11/2018) mendatangi lokasi tempat pengerukan sedimentasi yang dipersoalkan. Menurut keterangan dari pengawas normalisasi Budi Purnomo (50). normalisasi tersebut sudah diketahui masyarakat sekitar hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pacitan. “Normalisasi sungai ini sudah diketahui masyarakat dan bahkan dicek oleh DLH,” katanya Sabtu (17/11/2018).
Untuk proses penyedotan pasir menggunakan diesel dan dilakukan pada sisi timur sungai. Sebaliknya sisi barat dibiarkan saja karena berbatasan dengan tanggul dan rumah warga. “Yang disedot sebelah timur saja, pakai mesin diesel dari iuran Pokja RW 04, sebelah barat enggak kami sedot karena dekat tanggul dan perumahan,” Jelasnya.
Penyedotan dilakukan agar air sungai kembali mengalir di sisi timur dan nantinya tidak akan menggerus tepi sungai bagian barat. “Supaya balik lagi mengalir ke asalnya, biar enggak mengikis sungai sebelah barat,” bebernya.
Budi menambahkan, pasca penyedotan sekitar tiga mingguan, kedalaman sungai di sebelah timur mencapai dua meter. Dia memprediksi jika debit sungai naik, aliranya akan berbelok ke sebelah timur seperti asalnya atau sebelum banjir tahun lalu.
Faizal Nur Huda (35) Lurah Ploso mengatakan memang sempat ada salah paham warga tentang kegiatan tersebut. Warga RW 05, lanjutnya menduga, normalisasi dilakukan di sisi barat sungai, yang berada dekat dengan tanggul.
“Alhamdulillah Kemarin setelah dilakukan mediasi di kantor Kelurahan Ploso, kedua belah pihak sudah bisa saling memahami. Kesalahpahaman tersebut terselesaikan dengan damai,” katanya.
