
NU Pacitan Gelar Program Koin untuk Kemandirian
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan melaksanakan program unik yakni pengumpulan koin yang akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga NU.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Ketua PCNU Pacitan KH Mahmud Ketua mengatakan program ini membayangkan warga NU setiap hari itu mengumpulkan koin pada bumbung (bambu) atau kotak koin yang sudah disediakan oleh pengurus di rumahnya masung-masing. Dalam satu bulan setiap orang itu akan mengumpulkan uang Rp15.000.
“Bayangkan kalau itu 10 orang, itu sudah Rp150.000, dan kalau 100 orang itu sudah Rp 1,5 juta,"katanya kepada Halopacitan Kamis (31/05/2018)
Dia menambahkan seandainya dalam pengurusan anak ranting ada 100 orang mau mengumpulkan koin maka akan terkumpul Rp 1,5 juta yang bisa digunakan untuk menggerakkan NU di desa itu.
"Apalagi uang itu bisa untuk perekonomian, seperti untuk modal usaha, simpan pinjam dan warga NU bisa amanah mengembalikannya insyaallah nanti warga NU akan terwujud suatu kemandirian di bidang ekonomi ini," katanya
"Kalau dari 150.000 orang warga NU ini bisa mandiri semua, keyakinan kita masyarakat Pacitan akan semakin mempercepat untuk peningkatan ekonomi atau dalam rangka merealisasi visi dan misinya Bupati,"ungkapnya
Warga NU di Pacitan secara riil yang terdaftar antara 150.000-200.000 yang disebut sebagai NU Jamaah atau NU struktur, tapi kalau NU kultur atau budaya di Kabupaten Pacitan diperkirakan hampir ada 400.000 dari 552.000 penduduk Pacitan.
"Dan Ini tinggal bagaimana kita mengemas menyatukan mereka dalam kemandirian jamaah dan jamiyah Nahdlotul ulama,"imbuhnya
Terkait koin NU, dari progam sehari saja, perjalanan mulai dari Gemaharjo yang berakhir di Sudimoro dalam satu hari saja menghasilkan Rp21, 6 juta.
"Bagi kami ini adalah contoh koinisasi nyata yang bisa kita gerakkan dimasyarakat. Masyarakat pun tidak keberatan, hanya nyumbang koin Rp500an dan mungkin ada yang Rp1.000an, dan itu merupakan infak dari warga NU dan kembali lagi nanti untuk masyarakat,"terangnya
NU juga mendirikan Nusantara Mart dan sahamnya rata-rata dimiliki oleh semua umat, ada 3.007 warga yang memiliki saham di sana, karena memang kita batasi biar tidak ada saham mayoritas, jadi Nusantara Mart betul-betul miliknya umat.
"Kalau ini bisa digerakkan dimana-mana insyaallah nanti kapitalis-kapitalis itu dengan sendirinya akan tersingkirkan oleh kekuatan masyarakat dan umat," (Sigit Dedy Wijaya)
