Pantai Kali Uluh
Halo Warga

Nyambung Paseduluran, Sebuah Nilai Agung Milik Wong Pacitan

  • Badai Siklon Cempaka yang telah melanda Kabupaten Pacitan telah membuka mata kita semua. Bencana yang meluluhlantakkan kabupaten di Jawa Timur ini nyatanya semakin membuktikan satu budaya masyarakat: Nyambung Paseduluran (menyambung persaudaraan). 

Halo Warga
admin@halopacitan.com

admin@halopacitan.com

Author

Halopacitan.com, Jakarta -- Hari Selasa, 28 November 2017, telah menjadi sejarah baru untuk masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tak disangka, sebuah bencana tiba-tiba menerjang kabupaten seluas 1.389 kilometer persegi ini. Sontak, semua masyarakat terhenyak. Apalagi, bencana yang menelan 25 korban jiwa ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Pacitan. 

Selama beberapa hari praktis kota Pacitan dan wilayah sekitarnya lumpuh. Walhasil, tak cuma warga masyarakat Pacitan yang panik, para perantau yang punya ikatan geografis dan emosional pun turut gundah. Terlebih lagi, beberapa saat anggota keluarga di kampung halaman sama sekali tak bisa dikontak.

Toh, selalu ada hikmah dibalik musibah. Badai Cempaka seolah menjadi pembuktian betapa persaudaraan masyarakat Pacitan begitu kuat. Tak lama berselang, berbagai bala bantuan pun mengalir dari segala penjuru. Pelan tapi pasti, warga Pacitan yang terkena bencana kini mulai berbenah dan bangkit.

Kehadiran bala bantuan sejatinya tak lepas dari perhatian para warganet. Sesaat setelah banjir dan longsor melanda, tagar #PrayforPacitan menjadi trending topic social media. Sampai 30 November 2017 saja, tagar ini sudah digunakan 12.400 kali atau melonjak 618.250% dibandingkan sebelumnya. 

"Nyambung Paseduluran" ibarat satu kalimat sakti yang mampu mempersatukan niat seluruh masyarakat untuk bahu membahu memberikan bantuan baik materil maupun non-materil. Inilah sesunguhnya sebuah nilai agung milik Wong Pacitan yang sudah terbukti ampuh menyelesaikan berbagai persoalan, salah satunya saat terjadi bencana. Nilai ini seyogyanya tak boleh lekang dimakan zaman. Semoga...