PACITAN- Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan pada Sabtu (19/02/2022) menggelar operasi pasar minyak goreng, Sebanyak 4000 liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 12,500/liter.
Operasi pasar dilakukan di lima titik yakni di halaman UPT Bapenda Provinsi Jawa Timur, halaman Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Pacitan, halaman Kantor Kelurahan Pucangsewu, halaman Kantor Kelurahan Pacitan, dan halaman Kantor Kelurahan Ploso. Operasi Pasar Minyak goreng ini dilakukan mulai pukul 14.00 -17.00 WIB.
Warga yang datang langsung antre rapi. Di halaman UPT Bapenda Provinsi Jawa Timur antrean lumayan panjang terjadi. Warga yang datang bahkan dari desa yang jauh dari pusat kabupaten, seperti warga Desa Kayen, Nanggungan, Semanten.
Namun ternyata dalam barisan antrean ada yang berbeda. Sebagian warga mendapat jalur pintas karena memiliki kupon. Kupon tersebut rupaya didapatkan dari pengurus RT. Banyak dari warga yang tidak tahu harus memiliki kupon terlebih dahulu.
Drs. Sunaryo, MM selaku Kepala Disperindag dan Tenaga Kerja mengatakan sebanyak 1500 kupon dibagikan ke warga.
Dalam operasi pasar tersebut setiap orang hanya dibatasi maksimal 2 liter. Namun rupanya tidak semua warga yang datang mendapatkan minyak goreng murah. Panita penyelenggara lebih mengutamakan para warga yang memiliki kupon.
Sri Wahyuni (56), warga Desa Semanten mengatakan, “Kalau enggak ada kepastian seperti ini dapat minyak atau tidak, kenapa enggak bilang dari awal kalau hanya yang punya kupon yang dapat,” katanya.
Dia mengatakan antre berjam-jam tetapi belum mendapat kepastian dapat atau tidak. Karena antrean membludak panitia di halaman UPT Bapenda Provinsi Jawa Timur akhirnya menutup gerbang pintu masuk.
Ini semakin membuat warga yang tidak mendapat jatah minyak murah kecewa. Hingga akhirnya Kepala Disperindag dan Tenaga Kerja, Drs. Sunaryo, MM meminta maaf secara langsung kepada warga yang tidak mendapatkan minyak
Namun sejumlah warga lain mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar ini. "Alhamdulillah bisa membantu. Karena selama ini beli minyak goreng susah. Kalaupun ada ya mahal banget,” kata Setyorini (45), warga Desa Menadi.
Rini pun membandingkan harga saat operasi pasar dengan harga minyak goreng di pasaran. Untuk mendapatkan 2 kilogram minyak goreng dirinya harus mengeluarkan sedikitnya Rp 40 .00. Sedangkan saat operasi pasar harga hanya separuhnya.
Ibu rumah tangga itu juga berharap pemerintah lebih sering menggelar kegiatan yang sama. Dengan begitu masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.
Warga lain bernama Umayati (45) juga mengaku nyaris putus asa. Pasalnya dari sejumlah toko yang ia datangi, tak satupun menyediakan minyak goreng pabrikan. Dia pun mengaku senang begitu mendengar ada operasi pasar.
Warga Desa Purworejo itu minta pemerintah menambah jumlah kuota minyak goreng yang dijual dengan mekanisme subsidi. Hal itu diakuinya sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lapisan bawah.
Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi kegiatan operasi pasar minyak goreng yang digelar Pemprov Jatim di Pacitan.
“Terimakasih Bu Gubernur dengan digelarnnya operasi pasar minyak goreng ini, kegiatan ini pasti sangat membantu meringankan beban masyarakat,” katanya saat meninjau operasi pasar dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam operasi pasar minyak goreng yang digelar Pemrov Jatim di Pacitan ini warga pun antusias membeli. Terlebih harganya relatif murah. Yaitu Rp 25 ribu per dua kilogram.