Owner Yoris, Dampingi Emak-emak Pacitan Jadi Role Model Back To Nature

Kamis, 25 November 2021 20:33 WIB

Penulis:SP

Editor:Redaksi

olahan empon-empon.jpg
Olahan empon-empon yang berkhasiat bagi kesehatan, kecantikan, dan lain-lain

Kabupaten Pacitan bukan saja dikenal akan indah alam dan lautnya, tetapi juga menjadi salah satu daerah yang  melimpah tanaman biofarmaka. Tanaman biofarmaka atau empon-empon yang berfungsi sebagai obat herbal masih diolah secara tradisional oleh sebagian masyarakat Pacitan.

 

Emak-emak Pacitan sangat beruntung, pasalnya sejak tanggal  (22/11) hingga (24/11) kemarin berkesempatan mengikuti pelatihan berkaitan dengan mengolah tanaman biofarmaka sehingga mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Didampingi oleh Dwi Puji Astuti, Owner Yoris Minuman Herbal sebagai instruktur, emak-emak tampak sangat antusias

 

Kehadiran Owner Yoris Minuman Herbal di Pacitan adalah untuk memberikan wawasan bahwa empon-empon di kalangan masyarakat luas ini memang dikenal memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai obat, ramuan kecantikan bahkan kesehatan. 

 

Pelatihan teknis yang sebagian besar diikuti oleh Ibu-ibu tersebut dimulai dari proses pengolahan kunyit menjadi bubuk kunyit instan hingga sampai tahap pengemasan, sehingga produk olahan biofarmaka ini bisa lebih tahan lama dan nilai jualnya menjadi lebih tinggi. Dengan demikian produk biofarmaka ini bisa menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pacitan.

 

Kepala Disperindag Pacitan, Heru Sukresno menyampaikan bahwa upaya ini adalah untuk mengawal misi ketiga Pemerintah Kabupaten Pacitan “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris, sektor pariwisata dan sektor unggulan lainnya”. Lebih lanjut Heru Sukresni menyampaikan, “Tujuan pelatihan teknis ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah tanaman biofarmaka, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya tawarnya,” 

 

Perlu diketahui bahwa tanaman biofarmaka mencakup 15 (lima belas) jenis tanaman, meliputi jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng, temukunci, dlingo/dringo, kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa, kejibeling, sambiloto, dan lidah buaya. Sebagai tumbuhan obat empon-empon telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan jamur.