
Pacitan Belum Masuk 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
Kementerian Pariwisata telah menargetkan sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 dan telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas. Sayangnya, Pacitan belum masuk dalam daftar tersebut.
Halo Wisata
Halopacitan, Pacitan—Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Pacitan Endang Surjasri mengatakan meski belum termasuk 10 destinasi pariwisata prioritas, pihaknya mendukung program yang ada.
"Insyaallah Pacitan tahap berikutnya, kita mendukung Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) sebagai salah satu prioritas Kemenpar," kata Endang saat dihubungi Halopacitan, di sela-sela Rakornas Pariwisata III 2018 di Jakarta Rabu (26/09/2018).
Sebanyak 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas Kemenpar adalah Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur di Joglosemar, Bromo-Tengger-Semeru Jawa Timur, Mandalika di Lombok, Komodo Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Morotai Maltara. Tempat-tempat ini kerap dipopulerkan dengan istilah ‘10 Bali Baru’.
Lebih lanjut, Endang Surjasri mengatakan, pihaknya akan bersiap dalam menyongsong arus wisatawan dari Joglosemar menuju BTS (Bromo, Tengger dan Semeru) via Pacitan. "Apalagi kita sudah masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Tentu mendapat perhatian lebih dibanding daerah lain yang tidak termasuk KSPN," ujar Endang yang saat ini mengikuti Rakornas Pariwisata III 2018 di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, 26-27 September 2018.
Dalam mendukung hal itu, lanjutnya, pembangunan dan pembenahan sarana dan prasarana pariwisata tentu akan ditingkatkan. "Mulai peningkatan kapasitas SDM pariwisata, mendorong tumbuh kembangnya desa-desa wisata, membangun sinergitas dengan stake holder dan OPD terkait," jelasnya.
Dalam Rakornas Pariwisata III yang sedang berlangsung, ada tiga isu kebutuhan pembiayaan yang diperlukan dalam mendukung sektor pariwisata yakni kebutuhan pembiayaan untuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas, usaha homestay 2018-2019 dan usaha UMK Pariwisata atau KUR Khusus Pariwisata.
"Seperti apa yang disampaikan Kemenpar Arief Yahya, hingga tahun 2019, sektor pariwisata membutuhkan investasi dan pembiayaan sebesar Rp500 triliun," terangnya. (Sigit Dedy Wijaya)
