Halopacitan, Pacitan—Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, Agus Hadi Prabowo mengatakan kuota 230 tersebut masih bisa berubah. Baik bertambah maupun berkurang.
"Menurut kuota haji yang berangkat tahun 2018, per bulan Oktober 2017 kurang lebih 230 jemaah, namun demikian, yang benar-benar berangkat bisa berkurang dan bisa juga bertambah,” katanya kepada Halopacitan Rabu (14/02/2018).
Kuota bisa berkurang jika ada jemaah yang sakit, meninggal dunia, karena sesuatu alasan penting dan tidak jadi berangkat atau menunda keberangkatan. Sementara bisa bertambahy jika ada dimungkinkan adanya penggabungan muhrim antara suami istri, ayah dan anak, atau dengan istilah, menarik muhrimnya yang terpisah di tahun keberangkatannya.
"Bisa juga bertambah karena jemaah lansia, di atas 75 tahun yang harus jadi prioritas. Kami sudah diperintahkan secara lisan untuk menginventarisasi dari waiting list yang berusia diatas 75 tahun, dan sudah mendaftar sekurang-kurangnya dua tahun per 1 Januari 2016."
Dari 230 jemaah yang masuk kuota keberangkatan 2018, 120 di antaranya sudah mengurus paspor dan melakukan pemeriksaan kesehatan tahap pertama yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan bersama puskesmas terdekat.
Sementara itu sampai 2018 ini tercatat ada 5.000 orang telah mendaftarkan haji melalui kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan. Mas tunggu keberangkatan bisa mencapai 21 tahun. Sehingga bagi mereka yang mendaftar pada 2018 maka akan mendapat jadwal keberangkatan pada 2039.
“Kalau mendaftar tahun ini, diperkirakan estimasi berangkatnya pada tahun 2039, masa tunggunya sekitar 21 tahun, itu berlaku untuk semua Kabupaten di Provinsi Jawa timur, karena Jawa timur menggunakan kuota Provinsi, berbeda dengan Provinsi Jawa barat, kalau di Jawa barat kuotanya menggunakan kuota kabupaten dan masa tunggunya berbeda-beda."
"Untuk kuota Kabupaten Pacitan, mengikuti Kuota Provinsi,atau 1 per 1000 Penduduk yang ada di Jawa timur, dan kita tidak bisa memastikan berapa jumlah dapatnya kuota Kabupaten Pacitan."imbuhnya (Sigit Dedy Wijaya).