Halopacitan, Pacitan
Tiga bulan sejak banjir besar dan tanah longsor, perekonomian masyarakat di Pacitan berangsur membaik. Beberapa sektor usaha bahkan sudah kembali berjalan seperti sebelum bencana terjadi di akhir November 2017 lalu.
"Alhamdulillah penjualan handphone (HP) baru dalam sebulan terakhir terus meningkat. Sebelum bencana, dalam sebulan bisa jualan HP antara 150 - 200 unit per bulan dan sekarang posisinya sudah mendekati angka itu," ujar Hendri, pemilik sebuah gerai seluler di Arjosari, Minggu (17/2).
Menurut Hendri membaiknya penjualan HP ini memang baru terasa sejak awal tahun 2018. Hal ini bisa dimaklumi mengingat kerugian masyarakat akibat banjir dan tanah longsor tahun lalu sangat besar.
"Banyak warga yang kehilangan perabotan hingga rumah yang hancur akibat longsor. Wajar kalau jualan barang-barang seperti HP juga sempat lesu," imbuhnya.
Di Pacitan sendiri bisnis HP cukup menjanjikan. Berdasarkan data BPS Pacitan, sampai tahun 2016 pengguna seluler di kota ini mencapai 56% dari total penduduk sebanyak 552 ribu jiwa.
Dengan tingkat ekonomi yang terus membaik dan besarnya pengaruh gaya hidup, kebutuhan warga Pacitan terhadap perangkat seluler diperkirakan akan semakin tinggi.
Sekitar 2-3 tahun lalu HP yang terjual lebih banyak HP biasa yang hanya bisa dipakai untuk menelpon dan sms. Namun saat ini banyak konsumen, terutama anak-anak muda yang beralih ke smartphone.
"HP yang paling banyak laku dikisaran 1-2 juta yang bisa dipakai untuk akses ke sosial media. Orangtua banyak membelikan anak-anaknya smartphone ini," tutur Hendri.
Di Pacitan banyak pembelian HP baru dilakukan melalui kredit. Fasilitas ini banyak ditawarkan oleh perusahaan jasa leasing dan pemilik gerai seluler di Pacitan. Dengan durasi cicilan selama 10 bulan, konsumen dapat membawa pulang HP impiannya dengan proses cepat dan adminsitrasi yang tidak ribet.