Ilustrasi : PT Dirgantara Indonesia Persero
Halo Berita

Patroli Laut Angkatan Udara Senegal Akan Gunakan Pesawat CN-235 Produk PT Dirgantara Indonesia

  • Pesawat CN-235 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia mendapat respon baik dari negara didunia. Saat ini total 128 pesawat CN-235 di seluruh dunia yang telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia, bahkan Angkatan Udara Senegal sudah ketiga kalinya membeli pesawat jenis tersebut. Pesawat ini rencananya akan digunakan dalam patroli laut Angkatan Udara Senegal. Pada Selasa lalu (30/03), KBRI Dakar dan Angkatan Udara Senegal sambut ketibaan pesawat CN-235 MPA di Bandara Angkatan Udara Senegal.

Halo Berita
SP

SP

Author

Pesawat CN-235 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia mendapat respon baik dari negara didunia. Saat ini total 128 pesawat CN-235 di seluruh dunia yang telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia, bahkan Angkatan Udara Senegal sudah ketiga kalinya membeli pesawat jenis tersebut. Pesawat ini rencananya akan digunakan dalam patroli laut Angkatan Udara Senegal. Pada Selasa lalu (30/03), KBRI Dakar dan Angkatan Udara Senegal sambut ketibaan pesawat CN-235 MPA di Bandara Angkatan Udara Senegal.

 

Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Dindin Wahyudin sampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Angkatan Udara Senegal karena menggunakan pesawat produksi Indonesia. Hal ini merupakan simbol bagi peningkatan kerja sama di antara kedua negara, khususnya di sektor industri strategis dan militer, seperti dilansir dari kemenlu.go.id Rabu (31/3/2021).

 

“Kerja sama ini merupakan bukti penting dari hubungan Indonesia dan Senegal yang kuat, seperti yang telah dibangun sejak Konferensi Asia-Afrika pada 65 tahun yang lalu," ujar Dindin Wahyudin.

 

Sebelum tiba di Dakar, pesawat CN-235 yang berangkat dari Bandung tersebut, melalui rute yang melintasi 12 negara dan singgah di India, Qatar, Sudan, Chad, dan Niger. Waktu yang ditempuh mencapai 12 hari dan mengangkut 10 orang kru pesawat.

 

Sebagai informasi, Senegal telah membeli pesawat serupa pada 2011 dan 2014. Untuk pembelian ketiga ini, kontrak telah dilaksanakan pada tahun 2017.

 

Semula direncanakan untuk diserahkan ke Senegal pada September 2020. Namun, pengiriman pesawat ditunda hingga Maret 2021 akibat pandemi Covid-19.