Pemuda membersihkan Alun-Alun Pacitan
Halo Berita

Pemuda Pacitan Bersihkan Alun-Alun, Bungkus Permen dan Puntung Rokok Paling Banyak

  • Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB. Basah sisa hujan malam sebelumnya belum benar-benar kering.  Suasana hari bebas kendaraan bermotor di Alun-alun Pacitan Minggu, 30 Desember 2018 semarak dengan berbagai kegiatan, dari senam pagi, latihan beladiri, skateboard, atau sekadar jalan-jalan saja.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan--Namun ada yang berbeda pagi itu, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Seasoldier Pacitan memilih untuk menutup akhir tahun dengan mengadakan Gerakan Pungut Sampah.

Area yang menjadi target gerakan adalah taman Alun-alun Pacitan dan daerah-daerah di sekitarnya. "Ada yang menanyakan kenapa di Alun-alun yang sudah pasti ada petugas kebersihan yang membersihkan. Memang betul, namun tujuan kami selain alasan kebersihan juga lebih ke edukasi ke masyarakatnya yang masih suka membuang sampah sembarangan," jelas Ardika Senja, salah satu pantia dari Seasoldier Pacitan.

Lebih dari 50 orang berpartisipasi dalam gerakan ini. Selain dari kalangan individu, kegiatan ini diikuti oleh Kalapathar STKIP (kelompok pecinta alam),  Komunitas Remaja Pacitan, SMA Muhammadiyah Pacitan, dan Saka Bhayangkara Punung dan Donorojo. Mereka terlihat bersemangat memungut sampah tanpa mempedulikan tangannya yang kotor.

"Kami senang mengikuti kegiatan ini. Harapannya kegiatan seperti ini diadakan lagi dan kalau bisa melibatkan masyarakat sekitar juga, " ungkap Nanda, siswi dari SMA Muhammadiyah Pacitan yang datang dengan teman-temannya, Alvira mewakili Saka Bhayangkara Punung dan Donorojo menambahkan, "Kami berharap, setelah kegiatan ini teman-teman juga bertambah tingkat kepeduliannya dan menularkan ke orang-orang terdekatnya".

Halopacitan/Anita Bidaryati

Sampah yang dikumpulkan hanya sampah anorganik. Dari hasil kegiatan ini peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 8 kantong ukuran 80 x 160 cm dengan yang terbanyak adalah sampah bungkus permen dan puntung rokok.

"Selain itu, dari temuan kami juga banyak sekali sampah sedotan," jelas Pika dari Kalapathar STKIP. Mereka juga tidak menyangka dalam satu jam dapat mengumpulkan sampah sebanyak itu mengingat lokasinya yang di pusat kota kabupaten.

Seasoldier sendiri adalah gerakan yang awalnya terbentuk di Jakarta dari para pemuda yang peduli terhadap lingkungan dan memulai pergerakannya dari diri sendiri (self action). Mereka memanfaatkan media sosial dalam menularkan aksinya dengan tagar #Seasoldier.

Halopacitan/Anita Bidaryati

 

Meskipun arti kata Seasoldier adalah penjaga laut, namun dalam kegiatannya tidak hanya di laut namun juga mencakup hulu ke hilir. Dalam perkembangannya, kini Seasoldier telah terbentuk di 12 daerah di Indonesia termasuk Pacitan.  Senja menambahkan, "Kami berharap kegiatan ini ada kelanjutannya dan dapat memberi dampak lebih besar lagi," pungkasnya. (Anita Bidaryati)