Widi Astuti, Ketua IGTKI Kabupaten Pacitan
Halo Pendidikan

Pendakel dan Gernasbaku Jadi Andalan TK Pacitan Lawan Pengaruh Gadget pada Anak

  • Taman Kanak-Kanak di Pacitan memberi perhatian khusus kepada penggunaan gadget pada anak-anak. Namun dibutuhkan upaya bersama agar anak-anak ini tidak terkena dampak negatif karena terpaan teknologi terlalu dini.

Halo Pendidikan
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Widi Astuti, Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kabupaten Pacitan mengatakan dampak dari perkembangan elektronik dan juga gadget di era modern ini sangat besar. Terutama ketika menerpa anak-anak yang belum siap.

Penggunaan narkoba, pornografi, serta gangguan mental lain merupakan beberapa hal yang muncul akibat efek negatif dari teknologi tersebut.

Untuk itu sebagai langkah dan juga upaya mencegah hal tersebut, pendidikan keluarga (Pendakel) menjadi fokus bagi TK di Pacitan.

"Kebetulan yang sedang digalakkan di TK itu Pendidikan Keluarga, kalau tahun ajaran kemarin yang sudah dicanangkan Gernasbaku [gerakan membaca buku], untuk mengurangi kegiatan anak-anak baik melihat televisi, bermain gadged dan lainnya, agar anak-anak tidak rusak korneanya, karena gerak untuk anak usia dini terbatas," katanya usai halal bihalal IGTKI di Pacitan Gedung Karya Dharma, Selasa (10/07/2018).

Gerakan membaca buku ini juga melibatkan pihak orang tua dan dipadukan dengan pendidikan keluarga. “Jadi tidak bisa terpisah di Taman Kanak-kanak itu, antara pendidikan karakter, keluarga dan Gernasbaku dalam rangka meningkatkan TK yang berkualitas," katanya

Ia menerangkan, untuk TK yang berkualitas bukan tanggung jawab guru saja, tetapi orang tua, masyarakat, dan pemerintah untuk memberi ruang bagi anak-anak tumbuh kembang.

"Karena yang asuh lama itu orang  tua murid, jadi peran orang tua sangat penting, sehingga untuk pengembangan sikap kami utamakan, kalau masalah kognitif itu tidak dipaksakan tetapi hanya dikenalkan, dan beda dengan SD membaca dan menulis itu kognitifnya, tapi kalau TK sikap dan perilakunya," terangnya

Widi menambahkan terkait jumlah Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Pacitan sejumlah 330, dan guru ada sekitar 900."  Kebanyakan guru swasta, kalau kelompok bermain lebih banyak lagi gurunya," ujarnya

Menurutnya jumlah TK di Pacitan masih stabil dari tahun ke tahun meski jumlah murid memang naik turun. “karena tidak semua TK di kota tetapi kebanyakan di pegunungan, jadi murid itu kadang-kadang ada yang di bawah 10, tapi mulai tahun lalu sudah ada sedikit peningkatan," imbuhnya. (Sigit Dedy Wijaya)