Halo Berita

Penyemaian Cabai Masih Jadi Andalan Bandar

  • Terletak di ketinggian sekitar 1.000 m di atas permukaan air laut, Kecamatan Bandar menjadi wilayah yang cocok untuk budidaya dan pembibitan cabai.

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Bandar—Sejak puluhan terakhir, wilayah Bandar menjadi salah satu jujugan penjual bibit cabai untuk dipasarkan ke daerah lain.

Pujiem (48), salah satu pekerja di tempat budidaya pembibitan cabai keriting milik Sipun warga desa Bangunsari, Kecamatan Bandar, mengatakan, usaha ini dirintis sekitar 15 tahun yang lalu. “Modal awal sekitar Rp50 juta-Rp60 juta,” katanya Sabtu (28/04/2018)

Dia mengatakan butuh ketelatenan dalam membibitkan cabai. Mulai dari memasukkan tanah yang di campur kemudian dimasukkan ke dalam polibek, setelah  hingga perawatan harus dilakukan setiap hari.

“Sebelum ditabur benih, biasanya disiram terlebih dahulu kemudian ditutup pakai plastik dan didiamkan selama 4-5 hari, kemudian disiram lagi, setelah itu baru ditanami benih cabai,” tambahnya.

Mengenai perawatannya hanya disiram setiap sore, kemudian untuk penyemprotan obat tergantung penyakitnya.

Harga bibit cabai pun cukup baik yakni sekitar Rp250 per batang dengan pemasaran ke beberapa daerah di Pacitan dan juga ke Ponorogo, selain tentu saja mencukupi kebutuhan petani di wilayah Bandar sendiri. "Biasanya kalau lagi ramai pesanan rata-rata dalam satu bulan bisa terjual 70.000 batang lebih,” imbuhnya.

Untuk mendapatkan pupuk dan benihnya Wiji (37), pekerja lainnya menambahkan dilakukan dengan mengolah sendiri dari kotoran hewan ternak yang didapat dari warga. Sedangkan untuk mendapatkan benih cabai keriting jenis TM007 di peroleh dari mitra tani, dan yang jenis DRC dari Lumajang.  (Sigit Dedy Wijaya)